Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (4)

Para pecinta dan yang rindu kepada Sayyidina Muhammad S.a.w jika bershalawat kepada Rasulullah S.a.w maka Allah S.w.t akan menghapus dosa-dosanya di malam dan di siang itu, yaitu dengan shalawat yang dipenuhi cinta dan rindu kepada Rasulullah S.a.w. Sayyidina Anas bin Malik R.a berkata teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari:

ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ ﻣَﻨْﻈَﺮًﺍ ﺃَﻋْﺠَﺐَ ﻣِﻦْ ﻭَﺟْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ

“Tidaklah kami melihat pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah Nabi Muhammad S.a.w”.

Dalam riwayat yang lain disebutkan:

ﻛَﺄَﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺗَﺪُﻭْﺭَﺍﻥِ ﻓِﻲْ ﻭَﺟْﻬِﻪِ

“Seakan-akan matahari dan bulan beredar di wajah Nabi Muhammad S.a.w”.

Wajah terindah yang dicipta oleh Allah S.w.t, makhluk yang paling ramah dan paling baik dan berakhlak luhur kepada semua manusia, Beliau lah Rasulullah Muhammad S.a.w yang sangat dimuliakan Allah S.w.t, maka begitu pula bagi orang-orang yang mencintainya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, akan senantiasa di dalam naungan rahmat dan kasih sayang-Nya.


Selanjutnya ialah Shalawat ke-35 (Shalawat Sayyid Syarif)


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah huruf yang digariskan oleh qalam.".

Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah al-Mustarsidîn, Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif 'Abdurrahman bin Muhammad Ba'alawi.

Di antara faedah shalawat ini disebutkan diungkapkan oleh Quthb Al-Baddad. la mengatakan bahwa yang menjadikan seseorang meninggal dunia dalam keadaan baik (khusnul khatimah) adalah jika tiap-tiap selesai mengerjakan shalat maghrib ia mengucapkan, "Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayy al-qayyûm, alladzî lâ yamûtu wa atûbu ilayh, rabbigh-firlî" kemudian diikuti oleh pembacaan shalawat di atas. Barangsiapa yang membaca kalimat-kalimat di atas sebelum berbicara tentang yang lainnya, niscaya ia akan meninggal dalam keadaan beriman.

Shalawat ke-36


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami, Muhammad, Hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan kerelaan bagi kami dan penunaian bagi haknya. Berikanlah ke-padanya wasilah dan maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Balaslah ia dari kami dengan balasan yang sepantasnya; dan balaslah ia dengan balasan yang paling baik daripada balasan yang telah Engkau berikan kepada seorang nabi dari umatnya. Limpahkanlah pula shalawat-Mu atas semua saudara-saudaranya dari golongan para nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang saleh.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan umat terdahulu, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sampai Hari Kiamat.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di dalam alam ruh, limpahkanlah shalawat kepada jasadnya di dalam alam jasad, dan limpahkanlah kepada kuburnya di dalam alam kubur, jadikanlah semulia-mulia shalawat-Mu, setinggi-tinggi berkah-Mu, selembut-lembut kasih sayang-Mu dan ridha-Mu kepada Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, serta berikanlah kesejahteraan yang banyak kepadanya.".

Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh lmam Al-'Arif Syihabuddin Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya, 'Awarif al-Ma'arif; telah pula dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam kitabnya, Afdhal al-Shalawati 'an-Sayyidi al-Sadati, yang di dalamnya diterangkan banyak sekali faedah untuk masing-masing bagian darinya.

Diriwayatkan dari Al-Faqih Al-Shalih 'Umar bin Sa'id bahwa Rasulullah S.a.w bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat tersebut setiap hari 33 kali, Allah akan membukakan baginya (pintu) antara kuburnya dan kuburku.".

Shalawat ke-37 (Shalawat Sayyidina Ali bin Abi Thalib K.w)


Artinya: "Shalawat Allah, malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan seluruh makhluk-Nya, semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, atasnya serta atas mereka tercurah salam, rahmat, dan berkah Allah.".

Shalawat di atas bersumber dari Imam Ali bin Abi Thalib K.w, kemudian diwartakan oleh Abu Musa Al-Madini R.a.

Shalawat ke-38 (Shalawat Sayyidah Fathimah Az-Zahra R.a)


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang ruhnya menjadi mihrab arwah, malaikat, dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi imam para nabi dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi pemimpin penduduk surga, yaitu hamba-hamba Allah yang beriman.".

Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah Al-Zahra'. Pengarang kitab Al-Ibriz, Sayyid 'Abdul 'Aziz Al-Dabbagh, telah banyak membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut. Yang ingin mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat meneliti kitab tersebut.

Shalawat ke-39


Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang selalu memberikan karunia kepada manusia Tuhan yang selalu membukakan tangan-Nya lebar-lebar dengan pemberian; Tuhan yang mempunyai pemberian-pemberian yang mulia limpah-kanlah shalawat atas Muhammad, sebaik-baik manusia, dengan penghormatan; ampunilah pula kami, duhai Tuhan Yang Maha Tinggi di sore ini.".

Shalawat ini bersumber dari sahabat 'Abdullah bin Abbas R.a, dan dikemukakan oleh Abu Musa Al-Madini R.a.

Shalawat ke-40 (Shalawat Imam Al Bashri R.a)


Artinya: "Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarganya, sahabat-sahabatnya, anak-anaknya, isteri-isterinya, keturunannya, Ahli Baitnya, para penolongnya, para pengikutnya, para pencintanya, dan umatnya; dan jadikanlah kami bersama mereka semua duhai Tuhan Yang paling penyayang di antara semua penyayang.".

Shalawat ini dikemukakan di dalam kitab Al-Syifa' dari Hasan Al-Bashri. Beliau berkata, "Barangsiapa yang ingin minum dari piala dengan minuman telaga Rasulullah S.a.w, hendaklah ia membaca shalawat itu.".

Shalawat ke-41 (Shalawat Imam Al-Syafi'i R.a)


Artinya: "Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Nya dan selama orang-orang yang lalai melupakan-Nya, Semoga Dia melimpahkan shalawat ke-padanya di kalangan orang-orang terdahulu dan setelahnya, dengan shalawat yang paling utama, paling banyak, dan paling baik daripada shalawat yang dilim-pahkan-Nya kepada salah seorang dari ummatnya dengan shalawatnya kepadanya. Salam sejahtera atasnya, teriring rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga Allah membalasnya dari kami dengan balasan yang lebih baik daripada balasan-nya kepada rasul dari orang-orang yang diutus kepadanya. Sebab, dia telah melepaskan kami dari ke-binasaan, dan menjadikan kami sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia, beragama dengan agamanya yang telah diridhai dan dipilih oleh para malaikat-Nya dan orang-orang yang telah diberi-Nya nikmat di antara makhluk-Nya. Oleh karena itu, tidaklah kami mendapat nikmat -baik yang nyata maupun yang tersembunyi, yang kami peroleh dengannya dalam urusan agama dan dunia, dan diangkatkannya keburukan dari kami di dalam keduanya atau di dalam salah satu dari keduanya- melainkan Muhammad Saw.-lah yang menjadi sebabnya; yang memimpin kepada kebaikannya; yang menunjukkan kepada tuntunannya; yang membebaskan dari kebinasaan dan tempat-tempat jahat, yang mengingatkan, sebab-sebab yang mendatangkan kebinasaan; yang tegak me-laksanakan nasihat, tuntunan, dan peringatan darinya. Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Dia telah mencurahkan shalawat kepada Ibrahim dan ke-luarganya, serta sebagaimana Dia telah mehmpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim; Sesungguhnya Dia Maha terpuji lagi Maha muha.".

Shalawat di atas bersumber dari Imam Al-Syafi'i R.a. Dan mempunyai penyempurnaan di dalam Al-Risalah oleh Imam Al-Syafi'i. Shalawat ini banyak sekali faedahnya, terutama bila dibaca sesudah membaca Shalawat Nurul Qiyamah.

Shalawat ke-42 (Shalawat Sayyid Abu Thahir)


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas pemimpin para pemimpin dan tujuan dari semua keinginan, Muhammad, kekasih-Mu yang dimuliakan; juga atas keluarga dan para sahabatnya".

Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin Sayyid 'Alî Wafa'.

Shalawat ke-43 (Shalawat Sayyid Al-Faklhani)


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dengannya kegelapan menjadi terang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muham-mad, yang diutus dengan rahmat bagi setiap umat. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dipilih untuk memimpin risalah sebelum diciptakan Lawh dan Qalam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang disifati dengan akhlak dan perangai yang utama. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad. yang dikhususkan dengan kalimat yang menyuruh dan hikmah tertentu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang tidak dilanggar kehorrmtan di majelisnya, dan tidak dibiarkan orang yang menganiayanya. Ya Allah, limpah-kanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang bisa berjalan dinaungi oleh awan kemana dia menuju. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad yang dipuji oleh Tuhan kemuliaan dimasa lalu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang dilimpahi shalawat oleh Allah di dalam Kitab-Nya yang sempurna dan kita diperintahkan-Nya supaya ber-shalawat kepadanya. Semoga Shalawat Allah selalu dicurahkan kepadanya; kepada keluarganya, sahabat-sa-habatnya, isteri-isterinya--selama hujan turun dengan deras dan selama orang-orang berdosa mendapat uluran kemurahan. Semoga Allah melimpahkan kepadanya salam sejahtera, kehormatan, dan kemuliaan.".

Shalawat di atas bersumber dari Sayyid Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munir fi Al-Shalah 'ala Al-Basyir Al-Nadzir.

Shalawat ke-44


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami Muhammad, juga kepada ke-luargaya, saahabat-sahabatnya sebanyak jumlah, apa-apa yang diliputi oleh ilmu-Mu, digariskan oleh qalam-Mu, dan ditetapkan dalam hukum-Mu terhadap makhluk-Mu; Curahkanlah kelembutan-Mu di dalam seluruh urusan kami dan kaum muslimin.".

Shalawat ke-45


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarganya sahabatnya-dengan, dan para shalawat yang melebihi shalawat-shalawat yang diucapkan oleh orang-orang yang bershalawat dari sejak permulaan masa sampai akhirnya; seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya, sepenuh neraca dan penghabisan ilmu.".

Shalawat ini ada di dalam kitab Masalik al-Hunafa. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali, mengutip perkataan Al-Qastalani, mengatakan, "Kedua shalawat ini dibaca bersama shalawat (yang sebelumnya pada kitab tersebut) supaya mendapatkan keutamaan yang tidak terhingga.".

Shalawat ke-46


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah huruf-huruf di dalam Al-Quran; limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap huruf yang dilipatgandakan sejuta; dan limpahkanlah shalawat dan salam kepada sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap seribu yang dilipatgandakan.".

Shalawat ke-47 (Shalawat Imam Al Qastalani)


Artinya: "Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bertemu dengan cahayanya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bergandengan dengan sebutan dan yang disebutnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang menerangi kuburnya dengan seterang-terangnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawlat yang melapangkan dadanya dan menyebabkan kegembiraannya. Limpahkanlah pula shalawat kepada semua saudaranya dari golongan para nabi dan wali, dengan shalawat sebanyak jumlah cahaya dan kemunculannya.".

Shalawat ini dikemukakan oleh Al-Qastalani di dalam kitab Masalik al-Hunafa'. Beliau menghimpun sepuluh shalawat yang tidak dinisbahkan kepada seorang pun.

Bersambung..


Baca Halaman Sebelumnya:
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (1)
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (2)
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (3)

Baca Halaman Selanjutnya:
- Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (5)
- Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (6)
- Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (7)
Previous
Next Post »