Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (2)

Di dalam kitab Al Mushtathraf fi Kulli Fannil Mustazraf diuraikan sejumlah 40 (empat puluh) Hadits mengenai Keutamaan-keutamaan Shalawat kepada Nabi Muhammad S.a.w. Di antara Hadist-hadist tersebut ialah sabda Rasululah S.a.w:

"Walaupun seseorang (dari) kamu membawa kebaikan-kebaikan (sebanyak) seisi dunia nanti di hari kiamat padahal tidak ada shalawat atasku, semuanya ditolak dan tidak diterima".

Rasulullah S.a.w juga bersabda: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya (melimpahkan rahmat) sepuluh kali”. (HR Muslim).

Marilah kita lanjutkan doa dan munajat kita kepada Allah S.w.t agar menambah limpahan dan curahan rahmat serta kemuliaan kepada Sayyidina Rasulullah Nabi Muhammad S.a.w, makhluk yang paling dicintai Allah S.w.t, maka dari hadits tersebut terbukalah rahasia keagungan cinta Allah S.w.t kepada orang-orang yang mencintai Rasul-Nya S.a.w.


Shalawat ke-11


Artinya: "Semoga Allah S.w.t mencurahkan shalawat kepada Muhammad ".

Imam Al-Sya'rani menuturkan bahwa Nabi S.a.w bersabda: "Barangsiapa yang membaca shalawat ini, berarti ia telah membukakan bagi dirinya tujuh puluh pintu rahmat, dan ditanamkan Allah kecintaan kepada dirinya dalam hati umat manusia.".

Diceritakan, seorang penduduk negeri Syam datang menghadap Rasulullah S.a.w seraya berkata, "Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun beliau ingin sekali melihat Anda.". Rasulullah menjawab, "Bawa dia kemari!". Orang itu berkata, "la buta, tidak bisa melihat". Rasulullah S.a.w lalu bersabda, "Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkan Shallallahu 'Ala Muhammadin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia akan melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadist dariku.". Anjuran Rasulullah itu dituruti oleh orang tersebut. Benar saja, ternyata ia bisa bermimpi melihat Rasulullah S.a.w, serta meriwayatkan hadist dari Beliau S.a.w.

Shalawat ke-12


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan Keluarganya.".

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik R.a, bahwa Rasulullah S.a.w Bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Allahumma Shalli 'Ala Muhammadin wa Sallim ketika ia berdiri, dosa-dosanya akan diampuni sebelum ia duduk. Barangsiapa yang mengucapkannya ketika duduk, dosa-dosanya akan diampuni sebelum ia berdiri.".

Shalawat ke-13


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah Shalawat atas Muhammad, hamba dan nabi-Mu, nabi yang ummi.".

Imam Al Ghazali di dalam kitab Al Ihya' mengatakan, bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku pada malam Jumat se-banyak delapan puluh kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama delapan puluh tahun.". Kemudian ditanyakan, "Ya Rasulullah, bagaimana cara memberi shalawat kepadamu itu?". Rasulullah S.a.w menjawab: Allahumma Shalli 'Ala Muhammadin 'Abdika wa Nabiyyika al-Nabiyyi al-Ummi.".

Diriwayatkan bahwa, barangsiapa yang membacanya setiap hari dan setiap malam sebanyak 500 kali, niscaya dia tidak akan mati sebelum berjumpa dengan Nabi S.a.w dalam keadaan sadar.

Shalawat ke-14


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan kelurga Muhammad sehingga tidak tersisa lagi satu shalawat pun; sayangilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu rahmat pun; berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu berkah pun; dan limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak lagi tersisa satu kesejahteran pun.".

Al-Fasi berkata: "Shalawat ini disebutkan oleh Jabar dari sahabat Ibn 'Umar R.a. Disebutkannya pula keutamaan yang besar dari shalawat ini dan kebajikan bagi seorang laki-laki yang mengucapakannya di hadapan Nabi S.a.w.".

Shalawat ke-15


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad, dan tempatkanlah ia di tempat yang dekat dengan-Mu di hari kiamat.".

Shalawat ini dikemukakan oleh Al-Thabrani, Ahmad, Al-Bazzar, dan Ibn 'Ashim dari sahabat Ruwayfi bin Tsabit al-Anshari. Rasulullah S.a.w bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan shalawat ini, berarti ia berhak mendapatkan syafa'atku.".

Shalawat ke-16


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di alam kubur.".

Imam Al-Sya'rani menuturkan bahwa Nabi S.a.w telah bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat atasku dengan cara yang dikemukakan dalam shalawat ini, ia akan melihatku di alam mimpi. Barangsiapa yang melihatku di alam mimpinya, ia akan melihatku di hari kiamat. Barangsiapa yang melihatku di hari kiamat, aku akan memberinya syafa'at. Barangsiapa yang aku beri syafa'at, niscaya ia akan minum dari telagaku dan diharamkan jasadnya oleh Allah dari neraka.".

Shalawat ke-17


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, di kalangan orang-orang dulu maupun orang-orang setelahnya, serta di alam arwah sampai Hari Kiamat.".

Imam Al-Sya'rani menuturkan bahwa seorang laki-laki menghadap Rasulullah S.a.w ketika Beliau sedang duduk di dalam masjid. Orang itu berkata: "Assalamu 'Alaykum, wahai Ahli Kemuliaan!". Orang itu lalu didudukkan oleh Nabi S.a.w di tengah-tengah, yaitu antara Beliau dan Abu Bakar R.a. Orang-orang yang hadir ketika itu menjadi heran menyaksikan hal itu hingga Nabi S.a.w menjelaskan: "Jibril telah datang kepadaku memberitahukan, bahwa orang ini telah memberi shalawat kepadaku dengan shalawat yang belum pemah dibaca oleh seorang pun sebelumnya.".

Lalu Abu Bakar R.a bertanya. "Bagaimana shalawatnya Ya Rasulullah?", kemudian Rasulullah S.a.w menyebutkan shalawat tersebut di atas.

Shalawat ke-18


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad Hamba-Mu, Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga atas keluarganya, isteri-isterinya, dan keturunannya, sebanyak jumlah makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, hiasan Arsy-Mu, dan tinta kalimat-Mu.".

Al-Hafizh Al-Sakhawi menuturkan, seandainya seseorang bersumpah bahwa ia akan mengucapkan shalawat yang paling utama, maka shalawat ini telah membebaskan ia dari sumpahnya itu.  Pensyarah kitab Dala'il mengatakan, bahwa lafal shalawat ini diambil dari hadist Ummul Mukminin Juwairiyah.

Shalawat ke-19


Artinya: "Ya Allah, limpahkilnlah shalawat atas junjungan kami, Muhammad, dengan suatu shalawat yang menyebabkan kami selamat dari semua ketakutan dan malapetaka, yang menyebabkan Engkau menunaikan semua hajat kami, yang menyebabkan Engkau menyucikan kami dari semua kejahatan, yang menyebabkan Engkau mengangkat kami ke derajat yang tinggi di sisi-Mu, dan yang menyebabkan Engkau menyampaian semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebakan dunia dan akhirat.".

Shalawat di atas disebutkan di dalam kitab Dala'il. Dalam syarah kitab tersebut disebutkan riwayat dari Hasan bin 'Ali Al-Aswani. Ia berkata: "Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalarn setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya.".

Shalawat ke-20 (Shalawat Nurul Qiyamah)


Artinya: "Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjungan kami, Muhammad, samudera cahaya-Mu, tambang rahasia-Mu, singgasana kerajaan-Mu, imam hadrat-Mu, bingkai kerajaan-Mu, perbendaharaan rahmat-Mu, dan jalan syariat-Mu, yang mendapat kelezatan dengan tauhid-Mu, insan yang menjadi sebab segala yang maujud, penghulu para makhluk-Mu, yang memperoleh pancaran sinar cahaya-Mu dengan shalawat yang kekal sekekal diri-Mu, yang tetap sebagaimana tetap-Mu, dan yang tidak ada akhir di balik ilmu-Mu; juga dengan shalawat, yang meridhakan-Mu dan meridhakannya serta meridhakan kami dengannya, duhai Tuhan semesta alam.".

Shalawat ini dinamakan shalawat Nurul Qiyamah (Cahaya Kiamat), disebut demikian karena banyaknya cahaya yang akan diperoleh oleh orang yang membacanya pada hari kiamat kelak. Sayyid Ahmad Al-Shawi dan ulama lainnya mengatakan, shalawat ini saya dapatkan tertulis di atas sebongkah batu dengan tulisan qudrati. Di dalam syarah atas kitab Dala'il disebutkan, sebagian pemuka para wali mengatakan bahwa shalawat ini berbanding dengan 14.000 shalawat lainnya.

Bersambung..



Baca Halaman Sebelumnya:
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (1)

Baca Halaman Selanjutnya:
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (3)
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (4)
- Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (5)
- Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (6)
Amalan Shalawat Sahabat, Para Imam, Waliullah, Auliya wa Shalihin (7)
Previous
Next Post »