Aku Cinta Orang Shaleh Meskipun Bukan Bagian dari Mereka

Tawadlu' adalah sikap rendah diri yang merupakan sifat terpuji dihadapan Allah SWT, begitu juga dihadapan para makhluk-Nya. Cerminan sikap tawadlu' ini pernah disampaikan oleh al-Fudhail bin Iyyad ketika ditanya tentang arti Tawadhu', ia mengatakan "Anda tunduk kepada kebenaran, meskipun kebenaran itu disampaikan anak kecil atau yang tidak pandai"

Pernyataan Imam Fudlail bin Iyyad adalah kebalikan dari sikap takabbur (sombong), yaitu sikap yang menolak kebenaran dan memandang rendah orang lain. Ini merupakan sifat yang buruk dihadapan Allah SWT maupun makhluk-Nya.

Sikap tawadlu' banyak dimiliki oleh para ulama salafush shaleh. Ketinggian derajat mereka dalam hal ilmu tidak membuat mereka menjadi pribadi yang sombong.

Imam al-Syafi'i rahimahullah contohnya, seorang Imam Mujtahid yang sholeh, tetapi dalam sebuah syairnya beliau menunjukkan sikap tawadlu' yang sangat luar baisa.  Imama l-Imam al-Syafi’i radhiyallahu ‘anhu:

أُحِبُّ الصَّالِحِيْنَ وَلَسْتُ مِنْهُمْ # لَعَلِّيْ أَنْ أَنَالَ بِهِمْ شَفَاعَةْ

"Aku mencintai orang-orang shaleh, padahal aku bukan termasuk golongan mereka
Barangkali aku akan mendapatkan syafa’at sebab perantara mereka

وَأَبْغَضُ مَنْ تِجَارَتُهُ الْمَعَاصِيْ # وَلَوْ كُنَّا سَوَاءً فِي الْبِضَاعَةْ

Aku membenci orang-orang yang perniagaannya adalah kemaksiatan
Meskipun modal kami sama dengan mereka".

Kutipan dua bait syair Imam Syafi'i sangat penting untuk menjadi bahan renungan bagi umat Islam dan kembali bercermin apakah ketinggian ilmu, kekayaan, kedudukan dan sebagainya telah menjadikan dirinya sebagai pribadi yang takabbur atau dengan semua itu mampu menjadikan dirinya sebagai pribadi yang tawadlu'.

Narasi Ibnu L' Rabassa, Disarikan dari status Ust. Muhammad Idrus Ramli

Selanjutnya marilah kita menyimak penyampaian dari Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid yang berjudul Perhatikan, Dengan Siapa Kita Bersahabat


Wassalam

Previous
Next Post »