Allah S.W.T Selalu Mengawasi Kita

"Wahai jiwa, sungguh tidak akan ada teguran setelah kematian, dan setelah dunia ini, tidak akan ada tempat lain kecuali surga atau neraka"

Saudaraku, hendaknya engkau merasakan pengawasan Allah S.w.t dalam setiap tingkah lakumu, pandanganmu, lintasan hatimu, keinginanmu dan setiap keadaanmu.

Rasakanlah kedekatan-Nya kepadamu dan ketahuilah bahwa Allah S.w.t selalu mengawasimu dan mengetahui keadaanmu. Tiada yang tersembunyi dari-Nya apapun tentangmu.

Sebagaimana firman Allah S.w.t:

وما يعزب عن ربك من مثقال ذرة في الأرض ولا في السماء

Artinya: "Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar atom di bumi ataupun di langit.". (QS Yunus: 61).

Dalam ayat-Nya yang lain, Allah S.w.t berfirman:

وان تجهر بالقول فانه يعلم السر واخفى

Artinya: "Dan jikalau engkau mengeraskan ucapanmu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan lebih tersembunyi.". (QS Thaha: 7).

Allah S.w.t menyertaimu di manapun engkau berada, dengan ilmu dan kekuasaan-Nya. Allah S.w.t akan membimbingmu dengan petunjuk, pertolongan dan pemeliharaan-Nya jika engkau termasuk orang-orang yang baik. Oleh karena itu, merasa malulah kepada Tuhanmu dengan sebenar-benarnya.

Berusahalah agar Allah S.w.t tidak menjumpaimu dalam larangan-Nya dan jangan sampai Allah S.w.t tidak menjumpaimu dalam perintah-Nya. Sembahlah Allah S.w.t seakan-akan engkau melihat-Nya, karena jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Allah S.w.t yang melihatmu.

Kapan saja engkau dapati dirimu malas beribadah kepada-Nya atau condong bermaksiat, maka ingatkanlah hatimu bahwa Allah S.w.t mendengarmu, melihatmu dan mengetahui rahasiamu, seru isi hatimu. Jika hal ini tidak bermanfaat baginya karena ia kurang mengenal keagungan Allah S.w.t maka ingatkanlah ia tentang dua malaikat mulia yang mengikuti ke mana pun engkau berada serta senantiasa menulis kebaikan dan keburukan yang ada padamu.

Sebagaimana firman Allah S.w.t:

١٧. إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ 
١٨. مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ 

Artinya: "(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri- Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.". (QS Qaaf ayat: 17 – 18).

Apabila ia masih saja tidak tersentuh dengan peringatan ini, maka ingatkanlah ia tentang dekatnya kematian. Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kematian adalah perkara ghaib yang paling dekat masa penantiannya. Ingatkanlah kepadanya bahwa datangnya kematian itu secara tiba-tiba dan kapan saja kematian itu akan tiba. Jika kematian menjemput dalam keadaan yang tidak diridhai, maka ia akan merugi yang tiada batasnya.

Apabila ancaman ini masih tidak bermanfaat, maka ingatkanlah ia akan janji Allah S.w.t bagi orang-orang yang mentaati-Nya dengan memperoleh pahala yang besar serta juga akan ancaman siksaan Allah S.w.t yang pedih bagi orang yang menentang-Nya. Katakan kepadanya, "Wahai jiwa, sungguh tidak akan ada teguran setelah kematian, dan setelah dunia ini, tidak akan ada tempat lain kecuali surga atau neraka".

Engkau bisa pilih sendiri untuk dirimu. Apakah itu ketaatan yang akan berakhir dengan keberuntungan, keridhaan, kekal dalam surga dan memandang wajah Allah S.w.t yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi? Ataukah itu kemaksiatan yang akan berakhir dengan kehinaan, kemurkaan, kesialan dan terpenjara diantara tingkatan neraka?

Obatilah dirimu dengan peringatan ini kala ia malas melaksanakan ibadah atau ia condong pada kemaksiatan. Karena sesungguhnya hal ini termasuk obat yang paling bermanfaat untuk berbagai macam penyakit hati.

Selanjutnya jika timbul dalam hatimu saat engkau merasa bahwa Allah S.w.t melihatmu, maka rasa malu kepada-Nya lah yang dapat mencegahmu untuk bermaksiat kepada-Nya dan mendorongmu untuk lebih giat beribadah. Jika sudah demikian, maka engkau memiliki sedikit dari hakekat muraqabah. Ketahuilah bahwa muraqabah termasuk kedudukan tertinggi dan paling mulia. Itulah kedudukan ihsan yang disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Aalihi wa Shahbihi wa Salam:

الإحسان أن تعبد الله كانك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك

Artinya: “Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”.

Setiap mukmin mempercayai bahwa tiada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya, baik itu di langit maupun di bumi. Ia menyadari bahwa Allah selalu menyertainya di mana pun ia berada. Tiada sedikitpun dari tingkah lakunya yang tersembunyi dari-Nya.

Tetapi yang terpenting dalam hal ini, adalah perasaan terus menerus bersama-Nya dan jikalau sudah demikian, maka ia akan memperoleh hasilnya.

~ Nasihat Al-Allamah Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad ~

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Previous
Next Post »