Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Mencintai Kita (ummatnya)

Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Semua Nabi memohon permohonan, atau semua Nabi mempunyai doa yang ketika mereka berdoa dikabulkan, maka kujadikan doa ku adalah syafa'at untuk ummatku di hari kiamat” (Shahih Bukhari)

Demikianlah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyampaikan bahwa seluruh Nabi mempunyai doa, dan setiap doa mereka telah dikabulkan, namun Beliau SAW menahan doanya untuk memberi syafa'at kepada ummatnya di hari kiamat. Syafa'at untuk para pendosa, syafa'at untuk orang-orang yang banyak melakukan maksiat kepada Allah.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:


"Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari golongan kalian sendiri, terasa berat baginya penderitaan kalian, ia sangat mengharapkan kebaikan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang bagi umat mukmin" (QS at-Taubah 128).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah lambang yang mulia yang diciptakan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk dijadikan panutan, dijadikan idola,dan untuk dicintai lebih dari seluruh makhluk-Nya yang lain. Sehingga Allah subhanahu wata’ala mengelompokkan orang yang mencintai nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam kelompok orang yang mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (Baca juga: Kewajiban Mencintai Rasulullah SAW)

Allah SWT berfirman:


"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Jika seseorang mencintai Allah subhanahu wata’ala namun tidak mencintai nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam maka cintanya kepada Allah itu dusta, karena semakin seseorang mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam maka hatinya akan semakin dipenuhi dengan cinta dan rindu kepada yang telah menciptakannya, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah makhluk yang paling indah dan paling mencintai kita (ummatnya) lebih dari seluruh makhluk lainnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mencintai kita lebih dari ayah ibu kita, mencintai kita lebih dari semua kekasih kita, karena ketika seseorang telah telah masuk ke dalam api neraka maka tidak ada seorang pun dari para kekasihnya yang akan mengingatnya kecuali sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang akan memohonkan syafaat untuknya. Bahkan para nabi dan rasul yang lainnya pun ketika mereka dimintai syafaat (pertolongan) kelak di hari kiamat mereka berkata:

نَفْسِيْ نَفْسِيْ نَفْسِيْ اِذْهَبُوْا إِلىَ غَيْرِيْ

“Diriku, diriku, diriku, pergilah kepada selainku“

Kelak di saat manusia berkumpul di telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka akan ada orang-orang dari ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang disingkirkan oleh malaikat dari telaga itu karena mereka berubah (berpaling dari kebenaran) setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, namun setelah mereka terusir dari kelompok nabi Muhammad shallallahu ‘alalihi wasallam, maka mereka pergi menuju kepada semua nabi untuk meminta pertolongan akan tetapi kesemuanya menolak, sehingga mereka kembali lagi kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata :

أَنَا لَهَا

“Itulah bagianku (akulah pemberi syafaat)”

Sungguh cinta Beliau SAW lebih dari cinta ayah bunda kepada anaknya, demikian dalam cinta Rasulullah kepada ummatnya, karena orang-orang yang mencintai kita kelak di hari kiamat pastilah akan meninggalkan kita, seorang ayah dan ibu akan meninggalkan anaknya, suami dan istri akan saling berpisah di hari kiamat, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya, setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.” (QS [80] ‘Abasa:34 - 37)

Di saat itu kekasih akan berpisah dengan kekasihnya, namun Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan mencari ummatnya. Para pendosa (dari ummatnya) untuk diberi syafa'at, para shalihin diberi hak syafa'at, para ahli surga akan ditambah derajatnya di surga, para ahli neraka disyafa'ati agar selamat dari neraka.

Inilah Kekasih kita yang mencintai kita, yang membela kita, yang belum pernah kita berjumpa dan melihat wajahnya (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) namun cinta Beliau telah sampai kepada kita dan seluruh ummatnya hingga akhir zaman.

Seindah-indahnya makhluk yang pernah mencintaimu, tidak ada yang dapat menandingi cinta dan rindunya Sayyidina Muhammad Saw terhadapmu ! Wahai kalian yang dirindukan perjumpaannya oleh sang kekasih (Rasulullah Saw) !!

Disarikan dari Tausiyah Al Habib Munzir AlMusawa - majalisrasulullah.org

Wassalam


Previous
Next Post »

1 Komentar:

Write Komentar
Unknown
AUTHOR
27 Januari, 2014 delete

Perindu kepada Rasulullah s.a.w. Selawat itu menenagkan hati diselami dengan zikir pd Allah.

Reply
avatar