Sudah menjadi kewajiban setiap orang untuk mencintai Rasulullah Muhammad S.a.w melebihi dari pada cintanya kepada semua makhluk. Buah cinta itu sangatlah agung dan besar yang akan bisa dipetik di dunia dan di akhirat kelak.
Kewajiban Mencintai Nabi Muhammad S.A.W Diatas Semua Makhluk
Berikut adalah beberapa hadist yang berhubungan dengan kecintaan kita kepada Rasulullah S.a.w.
Wajib mencintai Nabi S.a.w melebihi cintanya kepada diri sendiri
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam R.a bahwa dia berkata: Kami pernah bersama Nabi sementara Beliau menggandeng tangan Umar bin Khatthab R.a maka Umar berkata kepada Beliau: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku". Maka Nabi bersabda: "Tidak, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya! Hingga kamu lebih mencintai aku dari pada dirimu sendiri". Umar berkata kepadanya: "Sesungguhnya sekarang engkau lebih aku cintai dari pada diriku sendiri". Nabi S.a.w bersabda: "Sekarang wahai Umar". (HR. Bukhari).
Wajib mencintai Nabi S.a.w melebihi cintanya kepada orang tua dan anak
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah R.a bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: "Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah di antara kalian beriman sehingga aku lebih dicintai dari pada orang tua dan anaknya.". (HR. Bukhari).
Wajib mencintai Nabi S.a.w melebihi cintanya kepada keluarga, harta dan seluruh manusia
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas R.a bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: "Tidaklah seorang hamba beriman sehingga aku lebih dicintai kepadanya dari pada keluarganya, hartanya dan seluruh manusia.". (HR. Bukhari).
Firman Allah S.w.t: Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara- saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul- Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At Taubah: 24).
Imam Al Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat di atas; "Apabila semua perkara dan urusan di atas lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah datangnya bencana dan adzab dari Allah yang akan menimpa kalian". (Mukhtashar Ibnu Katsir ~ Syekh Nasib Ar Rifa'i).
Buah Cinta Nabi
Bagi yang mencintai Rasulullah S.a.w akan mendapatkan hasilnya baik di dunia maupun di akhirat. Cinta kepada Nabi bisa mendatangkan manisnya iman. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari Sayyidina Anas R.a bahwa Nabi S.a.w bersabda; "Tiga perkara, barangsiapa yang berada di dalamnya maka ia akan mendapatkan manisnya iman; bahwa Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selainnya, bahwa ia mencintai seseorang dan tidak mencintai kecuali hanya karena Allah, dan ia benci kembali kepada kekafiran seperti kebencian dia bila dilemparkan ke dalam api.". (Muttafaqun alaih).
Arti manisnya iman sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama adalah merasakan lezatnya segala ketaatan dan siap menderita karena agama serta mengutamakan itu dari pada seluruh materi dunia. (Fathul Bari 1/61).
Pencinta akan bersama dengan yang dicintainya
Orang yang mencintai Nabi S.a.w akan tinggal bersamanya di akhirat. Telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik R.a bahwa ia berkata: Pernah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah lalu bertanya: "Wahai Rasulullah kapan hari kiamat datang?", Beliau bersabda: "Apa yang kamu persiapkan untuknya?", Ia menjawab: "Cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasul-Nya". Beliau S.a.w bersabda: "Engkau akan bersama orang yang kamu cintai". Anas berkata: Kami tidak bergembira setelah masuk Islam lebih daripada mendengar sabda Beliau: "Sesungguhnya kamu bersama orang yang kamu cintai". Anas R.a berkata: "Saya mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar dengan harapan saya bisa berkumpul bersama mereka walaupun saya tidak beramal seperti mereka".
Tanda-tanda orang yang mencintai Nabi S.a.w
Di antara tanda-tanda mencintai Nabi S.a.w adalah yang dinyatakan Al qadhi 'Iyadh; "Termasuk tanda mencintai Nabi adalah membela sunnahnya dan menegakkan syariatnya serta ingin bertemu dengannya. Maka untuk mewujudkannya ia akan mengerahkan jiwa dan harta kekayaannya". (Syarkh Sahih Muslim - Nawawi).
Ibnu Hajar berkata; Termasuk tanda cinta kepada Nabi di atas adalah bahwa seandainya disuruh memilih di antara kehilangan dunia atau Rasulullah S.a.w kalau itu memungkinkan, maka ia lebih memilih kehilangan dunia daripada kehilangan kesempatan untuk melihat Beliau, ia merasa lebih berat kehilangan Rasul daripada kehilangan kenikmatan dunia, maka orang yang seperti itu telah mendapat sifat kecintaan di atas dan siapa yang tidak bisa demikian maka tidak berhak mendapat bagian dari buah cinta itu. Yang demikian itu tidak hanya terbatas pada persoalan cinta belaka, bahkan membela sunnah dan menegakkan syariat serta melawan para penentang-penentangnya termasuk amar ma'ruf dan nahi munkar.
Wassalam
Wassalam
EmoticonEmoticon