Kami mengingatkan kembali akan adanya ghazwul fikri (perang pemahaman) rancangan kaum zionis yahudi yang dilancarkan merasuk ke dalam pusat-pusat kajian Islam yang mereka dirikan. Empat gerakan yang dilancarkan oleh kaum zionis yahudi yakni:
1. Paham Anti Mazhab
Yakni umat muslim diarahkan untuk tidak lagi mentaati pimpinan ijtihad atau Imam Mujtahid (Imam Mazhab).
Yakni umat muslim diarahkan untuk tidak lagi mentaati pimpinan ijtihad atau Imam Mujtahid (Imam Mazhab).
Mereka menggiring ummat untuk tidak berpegang atau tidak mengikuti hukum-hukum syariat sesuai ilmu fiqih, sehingga masing-masing ummat 'bebas' ber-itjihad sendiri (yakni merumuskan cara-cara beragamanya sendiri-sendiri), berfatwa sesuai hawa nafsunya bukan dengan ilmu dan pemahaman, menentukan benar dan salah menurut fikiran masing-masing, yang kesemuanya bermuara kepada dimana Akal dan Hawa Nafsu mengalahkan Iman.
2. Pemahaman Secara Ilmiah
Yaitu umat muslim diarahkan untuk memahami Al Qur’an dan As-Sunnah dengan akal pikiran masing-masing dengan metodologi 'terjemahkan saja' (tekstual), hanya memandang dari sudut bahasa (lughat) dan istilah (terminologis) namun kurang memperhatikan nahwu, shorof, balaghah, makna majaz, dan lainnya.
Pengrusakan ini menyerang langsung ke jantung ummat islam yaitu Aqidah, dan akibat dari taktik ini lahirlah aqidah-aqidah menyimpang di kalangan kaum muslimin, seperti aqidah tajsim (menganggap Allah memiliki anggota tubuh dan sifat seperti manusia) dan aqidah tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Dan karena sifatnya yang 'tekstual' dalam memahami hadist maka lahirlah generasi yang anti tawassul, anti istigatsah dan semacamnya, dan yang sangat parah adalah melahirkan ummat yang jauh dari Nabinya sendiri (anti Maulid).
Yaitu umat muslim diarahkan untuk memahami Al Qur’an dan As-Sunnah dengan akal pikiran masing-masing dengan metodologi 'terjemahkan saja' (tekstual), hanya memandang dari sudut bahasa (lughat) dan istilah (terminologis) namun kurang memperhatikan nahwu, shorof, balaghah, makna majaz, dan lainnya.
Pengrusakan ini menyerang langsung ke jantung ummat islam yaitu Aqidah, dan akibat dari taktik ini lahirlah aqidah-aqidah menyimpang di kalangan kaum muslimin, seperti aqidah tajsim (menganggap Allah memiliki anggota tubuh dan sifat seperti manusia) dan aqidah tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Dan karena sifatnya yang 'tekstual' dalam memahami hadist maka lahirlah generasi yang anti tawassul, anti istigatsah dan semacamnya, dan yang sangat parah adalah melahirkan ummat yang jauh dari Nabinya sendiri (anti Maulid).
3. Paham Anti Tasawuf
Untuk merusak akhlak kaum muslim karena tasawuf adalah tentang Ihsan atau jalan menuju muslim yang Ihsan atau muslim yang berakhlakul karimah.
Untuk merusak akhlak kaum muslim karena tasawuf adalah tentang Ihsan atau jalan menuju muslim yang Ihsan atau muslim yang berakhlakul karimah.
Ini berhubungan perihal akhlak, sepertinya 'si musuh' ini tahu betul bahwa metode pembersihan hati melalui bertasawuf ini dapat menjadikan ummat yang luhur dan berbudi pekerti yang baik, sementara tujuan mereka adalah menciptakan ummat yang keras, kasar, garang, ekstrimis, penuh amarah, luapan kebencian dan permusuhan.
4. Paham SePiLis (Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme) yang disusupkan kepada umat muslim yang mengikuti pendidikan “barat”.
Mereka memalsukan agama, membuat agama sempalan, agama gadungan yang mirip Islam (bahkan sampai lengkap dengan ulama dan nabi palsunya), namun di dalamnya telah dipenuhi dengan faham-faham yang bertentangan dengan syariat Islam.
Protokol zionis yang ketujuh-belas; “…Kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya mendiskreditkan para rohaniawan non-yahudi (contohnya para Imam Mazhab yang empat) dalam rangka menghancurkan misi mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalangi misi kita. Pengaruh mereka atas masyarakat mereka berkurang dari hari ke hari. Kebebasan hati nurani yang bebas dari paham agama telah dikumandangkan dimana-mana. Tinggal masalah waktu maka agama-agama itu akan bertumbangan..“.
Salah satunya adalah perwira yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence yang dikenal oleh ulama jazirah Arab sebagai Laurens Of Arabian. Laurens menyelidiki di mana letak kekuatan umat Islam dan berkesimpulan bahwa; "kekuatan umat Islam terletak kepada ketaatan dengan mazhab (bermazhab) dan istiqamah (teguh) mengikuti tharikat-tharikat tasawuf". Laurens mengupah ulama-ulama yang anti tharikat dan anti mazhab untuk menulis sebuah buku yang menyerang tharikat dan mazhab. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dibiayai oleh pihak orientalis.
Ditengarai kaum zionis yahudi mengangkat kembali pemahaman Ibnu Taimiyyah yang sudah lama terkubur untuk menimbulkan perselihan pada kaum muslim dan menjerumuskan mereka yang terpengaruh ke dalam kekufuran, baik kekufuran karena kesalahpahaman dalam i’tiqad atau karena kesalahpahaman yang lain seperti kesalahpahaman tentang bid’ah.
Kesalahpahaman dalam i’tiqad (aqidah) dapat menjerumuskan pada kekufuran sebagaimana peringatan yang disampaikan oleh ulama-ulama terdahulu seperti Imam besar ahli hadist dan tafsir, Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam “Tanbiat Al-Ghabiy Bi Tabriat Ibn ‘Arabi” mengatakan;
“Ia (ayat-ayat mutasyabihat) memiliki makna-makna khusus yang berbeda dengan makna yang dipahami oleh orang biasa. Barangsiapa memahami kata wajah Allah, yad, ain dan istiwa sebagaimana makna yang selama ini diketahui (wajah Allah, tangan, mata, bertempat), ia kafir secara pasti.”.
“Ia (ayat-ayat mutasyabihat) memiliki makna-makna khusus yang berbeda dengan makna yang dipahami oleh orang biasa. Barangsiapa memahami kata wajah Allah, yad, ain dan istiwa sebagaimana makna yang selama ini diketahui (wajah Allah, tangan, mata, bertempat), ia kafir secara pasti.”.
Imam Ahmad ar-Rifa’i (W 578 H/1182 M) dalam kitabnya al-Burhan al-Muayyad, menuliskan; “Sunu ‘Aqaidakum Minat Tamassuki Bi Dzahiri Ma Tasyabaha Minal Kitabi Was Sunnati Lianna Dzalika Min Ushulil Kufri”,
“Jagalah aqidahmu dari berpegang dengan dzahir ayat dan hadist mutasyabihat, karena hal itu salah satu pangkal kekufuran”.
“Jagalah aqidahmu dari berpegang dengan dzahir ayat dan hadist mutasyabihat, karena hal itu salah satu pangkal kekufuran”.
Terlepas dari berbagai faktor yang menjadi sebab atau yang tertangkap oleh analisa kita, adanya kelompok ummat yang menyimpang memanglah sudah diisyaratkan oleh Rasulullah S.a.w. Saat Nabi Muhammad S.a.w baru saja memenangkan perang Thaif dan Hunain, tiba-tiba seseorang yang bernama Dzul Khuwaishirah dari keturunan bani Tamim maju ke depan dengan sombongnya sambil berkata; “Berlaku adillah, hai Muhammad!”, Nabi pun berkata; “Celakalah kamu, siapa yang akan berbuat adil jika aku saja tidak berbuat adil?”, lantas Umar berkata, “Wahai Rasulullah, biarkan ku penggal saja lehernya.”, Nabi S.a.w menjawab; “Biarkan saja!.”. Ketika orang itu berlalu, Nabi Muhammad S.a.w bersabda:
“Akan lahir dari keturunan orang ini, kaum yang membaca Al-Qur`an tapi tidak sampai melewati batas tenggorokannya (tidak memahami substansi misi-misi Al-Qur`an dan hanya hafal di bibir saja). Mereka keluar dari agama Islam, seperti anak panah tembus keluar dari (badan) binatang buruannya. Mereka memerangi orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala. Kalau aku menemui mereka niscaya akan ku penggal lehernya seperti halnya kaum ‘Ad.”. (HR Muslim pada kitab Az-Zakah, bab Al-Qismah, halaman 11).
Begitupula peringatan yang disampaikan oleh khataman Khulafaur Rasyidin, Sayyidina Ali K.w dalam riwayat berikut: Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib K.w berkata:
“Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir.“, Seseorang bertanya kepadanya: “Wahai Amirul Mukminin, apakah sebab kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena pengingkaran?”, Sayyidina Ali menjawab; “Mereka menjadi kafir karena pengingkaran. Mereka mengingkari Pencipta mereka (Allah S.w.t) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan.”. (Imam Ibn Al-Mu’allim Al-Qurasyi (w 725 H) dalam Kitab Najm Al-Muhtadi Wa Rajm Al-Mu’tadi).
Wallahu Warasuluhu A'lam. Wassalam
Baca Juga:
- Sekilas Ciri-Ciri Ajaran Salafi Wahabi
- Mengenal Kesesatan Aqidah Tasybih
- Kaum Wahabi - Berdalil Secara Serampangan
EmoticonEmoticon