Fakta sekarang pada kalangan wahabi adalah mereka merasa tersinggung bila disebut Wahabi, mereka anggap nama itu nama yang sangat jelek.
Mungkin karena sejarah berdarah mereka (pembunuhan besar-besaran terhadap ummat Islam di Mekkah dan Madinah) yang kelam, atau mungkin karena menghindari ulama sejagat dari menggugat mereka hingga akhirnya berganti nama menjadi 'Salafi', padahal ajaran mereka sangat bertentangan dengan pemahaman para ulama salaful ummah, Allah-lah yang tahu apa sebenarnya alasan mereka tidak lagi menerima nama Wahabi ini.
Mungkin karena sejarah berdarah mereka (pembunuhan besar-besaran terhadap ummat Islam di Mekkah dan Madinah) yang kelam, atau mungkin karena menghindari ulama sejagat dari menggugat mereka hingga akhirnya berganti nama menjadi 'Salafi', padahal ajaran mereka sangat bertentangan dengan pemahaman para ulama salaful ummah, Allah-lah yang tahu apa sebenarnya alasan mereka tidak lagi menerima nama Wahabi ini.
Sekilas Ciri-Ciri Salafi Wahabi
Ciri-ciri berikut juga merupakan point-point dari ajaran mereka yang sering digunakan untuk memperdaya ummat, sebagai berikut;
1. Membagi Tauhid kepada 3 Kategori, yakni Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma’ was-Sifat.
2. Sering bertanya di mana Tuhan.
3. Meyakini Tuhan punya Tangan (anggota badan).
4. Meyakini Tuhan punya Muka (wajah asli).
5. Meyakini Tuhan punya arah dan tempat dan berada (bersemayam) di atas ‘Arasy.
6. Meyakini Tuhan punya lambung/rusuk.
7. Meyakini Tuhan turun dari ‘Arasy ke langit di malam hari.
8. Meyakini Tuhan punya betis.
9. Meyakini Tuhan punya jari-jemari.
10. Mendakwa dirinya ber-Manhaj Salaf dalam aqidah (tapi sangat bertentangan dengan aqidah Ulama Salaful ummah). (Baca: Salafi Wahabi Mengelabui Umat Islam Dengan Pengakuan Sebagai "Pengikut Ulama Salaf")
11. Memahami Nash-Nash Mutasyabihat menurut terjemahan bebas, tanpa merujuk ke kitab Ulama.
12. Mengkafirkan pengikut Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi (dua Imam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah).
13. Mengkafirkan Sufi, dan menganggap Tasawuf bukan ajaran Islam.
14. Sangat anti dengan Sifat 20 pada Allah Ta’ala.
15. Menuduh Imam Abu Hasan Asy’ari telah bertobat dari aqidah Asy’ariyah (aqidah yang diyakini oleh kebanyakan ummat dan para ulama terdahulu).
16. Menolak Ta’wil dalam bab Mutasyabihat.
17. Menuduh Ayah dan Ibu Rasulullah kafir dan tidak akan selamat dari neraka.
19. Sering mengajak kembali ke Al-Quran dan Sunnah dengan meninggalkan ilmu yang telah diwariskan oleh Ulama. (Baca: Waspada...! Dibalik Motto Salafi Wahabi)
20. Sangat anti dengan pendapat Imam Madzhab dan pengikut Madzhab.
21. Mudah membid’ah-sesatkan amalan yang tidak sharih dan shahih menurut mereka.
22. Menuduh Maulid itu Tasyabbuh dan Sesat.
23. Menuduh Tahlilan, Yasinan itu Tasyabbuh dan Sesat. (Baca: Kaum Wahabi - Berdalil Secara Serampangan).
24. Menyamakan orang baca Al-Quran di kuburan dengan penyembah kubur.
25. Menamakan diri dengan Salafi dan tidak mengakui nama Wahabi, seolah-olah Wahabi itu hanya fiktif.
Dan masih sangat banyak lagi ajaran-ajaran yang disusupi oleh mereka ke dalam Islam, dan perlu diingat bahwa setiap sekte itu pasti berdalil dengan Al-Quran dan Hadits, tapi semuanya sangat jauh dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW menurut pemahaman Sahabat dan para Ulama. (Baca juga: Waspada...! Di balik Motto Salafi & Wahabi).
Semoga kita semua selalu terpelihara dari bahaya pemahaman mereka. Wallahul musta’an
source: Siapakah Salafi-Wahabi ?
Sedikit tanggapan mengenai tulisan di atas:
Dalam aqidah mayoritas ummat Islam di Indonesia yaitu Ahlusunah wal Jama'ah, berdasarkan firman Allah S.w.t; "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia (Allah)". (QS [42] asy-Syura: 11). Dan dalil ‘aqli yang definitif, di antara sifat wajib bagi Allah adalah Mukhalafah lil-hawadits, yaitu Allah berbeda dengan segala sesuatu yang baru.
Karenanya, Allah itu ada tanpa tempat dan tanpa arah. Dan Allah itu tidak duduk, tidak bersemayam di ‘Arsy, tidak memiliki organ tubuh dan sifat seperti manusia.
Dan menurut ijma' Ulama Salaf (ulama terdahulu) Ahlusunah wal Jama'ah, sebagaimana dikemukakan oleh al-Imam Abu Ja’far ath-Thahawi (227-321 H / 767-933 M), dalam al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah, orang yang menyifati Allah dengan sifat dan ciri khas manusia (seperti sifat duduk, bersemayam, bertempat, berarah, dan memiliki organ tubuh), adalah kafir. Hal ini berangkat dari sifat wajib Allah, Mukhalafah lil-hawadits.
Sementara Wahabi mengalami kerapuhan fatal dalam hal ideologi. Mereka terjerumus dalam faham Tajsim (menganggap Allah memiliki anggota tubuh dan sifat seperti manusia) dan Tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). (Baca juga: Mengenal Kesesatan Aqidah Tasybih).
Menurut al-Imam asy-Syafi’i (150-204 H / 767-819 M) seperti diriwayatkan olah as-Suyuthi (849-910 H / 1445-1505 M) dalam al-Asybah wan-Nazha’ir, orang yang berfaham tajsim, adalah kafir. Karena berarti penolakan dan pengingkaran terhadap Firman Allah, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia (Allah).”. (QS [42] asy-Syura: 11).
Wallahu A'lam bi Shawwab. Wassalam
Selengkapnyanya pada kategory: sekte
23 Komentar
Write Komentarjernihkan hati, melihatlah dengan mata hati, berfikirlah dengan nurani. jangan mengkavling2 kan surga ibarat lahan untuk rumah dinas yang bisa di tinggali oleh anggota/golongan sendiri.
Replyminta izin copas ya
Replykalau saya termasuk yang setuju dengan sebagian pemahaman wahabiyah dan tidak setuju dengan sebagian lainnya, seperti Allah punya tangan dsb saya tidak setuju, mudah mengkafirkan orang lain saya juga tidak setuju. Apakah saya termasuk Wahabi juga?
ReplyYang masih belum saya pahami adalah bagaimana sebenarnya dan sejauh mana Ajaran Islam dapat menerima budaya lokal?
Kita tahu Islam turun di dunia Arab yang dikehendaki olehNya sebagai tempat dan budaya Islam pertama dn mengakomodir budaya keturunan Ibrahim dan Ismail. Keduanya sendiri adalah Nabi, sehingga landasan awal terbentuknya budaya Arab adalah memang dari Milah Ibrahim.
Sementara di tempat lain ada budaya yang kita tidak tahu apakah memang awalnya dari seorang Nabi.
Semenatara di Asia Tenggara, para ulama masa lalu, menjadikan budaya lokal sebagai sarana dakwah. Sehinga muncul budaya budaya dan perayaan-perayaan hasil dari sinkretisasi budaya lokal dan ajaran Islam. Dimana budaya dan perayaan ini memang tidak pernah ada di masa Rasulullah saw. Ketika tujuan dakwah tercapai, apakah sarana memang harus tetap dilestarikan dan memang tidak melanggar syariat?
Saling menuduh saya kira sama terkena hukumannya kalau ternyata yang dituduhkan itu tidak benar adanya....siap siaplah menerima resikonya....Kalau mau mencari kebenaran bukan hanya mau membenarkan pendapat sendiri ya....mestinya berani saling menguji/membuktikan argumennya....ayo bertemulah, bersilaturahmilah, dan berdiskusi dengan hati yang jernih.....
Replytidak semua yang anda tuduh kan benar saya ada baca kitab muhammad ibnu abdul wahhab... tidak seperti yg anda kemukakan.... saya berlepas diri dari tuduhan anda, jika ada yang berpendapat seprti itu mungkin lebih ke oknum...
ReplySalafi dan wahabi beda... wahabi dituduhkan ke salafi yg jelas jelas beda.. wahabi juga bukan ajaran dari Muhammad bin Abdul Wahab..
ReplyWahabi i like it a lot.
ReplyAnda sedang birbicara dongeng atau sedang menjelaskan suatu ajaran yang anda sendri tidak paham??
Replysya jg percya sbgian dan mnolak sbgian.. aprti allah punya tgan.. allah itu punya tgan punya wajah TAPI jagan anda lantas mmbygkan wajah allah dan tgan sma dgn mhlukx.. yg jls allah punya... sy se7 bahwa maulidnabi tdk ada ajrn dri shbt maupu tabi'in tabiut tabiin.. seandainya ajaran itu dri nabi tentu para shabat sudah mlkukannya jauh2 hari sjk dlu.. sy jd tdk se7 mngaji di kuburan karna sgt tdk d anjurkan.. kalau haya skdar mngirim doa misal doa kbain insya allah boleh.. tawasull jg bkan ajaran dari nabi.. , sy tdk mnolak mdzab dan jg tdk mngikuti scra ksluruhan.. nmun sya mmkai dalil yg lbh kuat untuk mntukan suatu hukum.. silakan anda... anda smuan mnggap sy golongan .. WASPADALAH DENGAN SUATU AJARAN YANG BARU.. YANG TIDAK ADA SBLUMYA. .. JANGAN KAMU ANGGAP AMALAN ITU BAIK PADAHAL KAMU TIDAK TAU MENAU ASAL MUASALNYA
ReplyYa akhi , jangan menyebarkan fitnah.. kita sama-sama muslim. Jika memang mereka sesat lalu seperti apa yang benar ? sedangkan saya pribadi telah melihat kebenaran ada pada mereka yang mendakwahkan sunnah diantara mereka.. mereka berdakwah dan mengamalkannya.. mereka tau ilmu dan bisa mengamalkannya.. bukankah kita punya mata, telinga dan hati untuk bisa melihat kebenaran.. semoga kaum muslimin bisa menerima dakwah mereka dengan baik tanpa menuduh yang tidak tidak.. ummat harus bersatu di atas sunnah nabi dan para sahabat.. sudah bosan saya melihat penulis penulis kaya akhi ini yang menyebarkan kebencian.. jika memang mereka sesat buktikanlah dengan ilmu mana saja yang sesat .. ditengah tengah kita ada Qur'an dan Sunnah .. semoga kita mendapat petunjuk
Replyadu domba, fitnah, yakin tulisan ini ga mau dihapus? berani tanggung jawab di akhirat? semoga Allah beri petunjuk
ReplyPenulis pada- http://nurulmakrifat.blogspot.com/2013/04/sekilas-ciri-ciri-salafi-wahabi.html?m=1
Replyini ternyata belum membaca biografi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Baca tuh di-https://almanhaj.or.id/1780-pengertian-wahabi-dan-siapa-muhammad-bin-abdul-wahhab.html
Beliau dilahirkan di kota ‘Uyainah, Nejed pada tahun 1115 H. Hafal Al-Qur’an sebelum berusia sepuluh tahun. Belajar kepada ayahandanya tentang fiqih Hambali, belajar hadits dan tafsir kepada para syaikh dari berbagai negeri, terutama di kota Madinah. Beliau memahami tauhid dari Al-Kitab dan As-Sunnah. Perasaan beliau tersentak setelah menyaksikan apa yang terjadi di negerinya Nejed dengan negeri-negeri lainnya yang beliau kunjungi berupa kesyirikan, khurafat dan bid’ah. Demikian juga soal menyucikan dan mengkultuskan kubur, suatu hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.
Ia mendengar banyak wanita di negerinya bertawassul dengan pohon kurma yang besar. Mereka berkata, “Wahai pohon kurma yang paling agung dan besar, aku menginginkan suami sebelum setahun ini.”
Itu sekilas ttg biografi beliau, jadi beliau adalah ulama mujtadid yg ingin menghilangkan perbuatan syirik yg ada di negeri2 sekitarnya.
Jadi anda kalau anda mau menulis ilmu Islam yg benar, bacalah dulu asal usul materinya, setelah anda sudah agak cukup bekalnya, barulah menulis membuat artikel. Jangan ikut2an menyebar fitnah spt para penjajah Inggris di India.
Ayo mari kita belajar secara mendalam.
Kalau anda (penulis artikel tsb diatas) memang betul2 ustadz, ayo cantumkan nama anda sbg penulis yg gentle & bertanggung jawab dan siap berdiskusi / dialog dalilnya dgn pembaca,oke?
ReplyPenamaan Wahabi hanyalah semata-semata untuk membedakan antara pendapat atau ajaran ulama Muhammad bin Abdul Wahhab dengan ajaran Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
ReplyKata wahabi itu asal dari Wahab yaitu nama orang tuanya muhamad pendiri wahabi alias salafi.. Jadi salafi itu dengan wahabi tidak ada bedanya.
Penamaan Wahabi hanyalah semata-semata untuk membedakan antara pendapat atau ajaran ulama Muhammad bin Abdul Wahhab dengan ajaran Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
ReplyKata wahabi itu asal dari Wahab yaitu nama orang tuanya muhamad pendiri wahabi alias salafi.. Jadi salafi itu dengan wahabi tidak ada bedanya.
Yang paham di anggap tidak paham tapi yang tidak paham malam di anggap paham..itulah ciri-ciri pengikut wahabi yang sekarang sudah berganti nama salafi.
ReplyKamu memfitnah, tidak demikian. Saudaraku, takutlah akibat tuduhanmu itu di hari akhirat. Jika kita berselisih, maka kembalikanlah pada quran dan sunnah, itulah yang di atas jalan lurus.
Reply👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Replyhttp://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e2072
ReplyBaca Oxford aja gk pernah njelek-njelekin umat salafi. Dan Oxford lebih terpercaya dari artikel tulisan tangan berdosa kaum munafik yang menuduh umah islam salafi sesat.
Orang dungu ni yang posting , awas ente tanggung jawab hari kiamat luh
ReplySalaf itu artinya yang terdahulu dodol
dan Wahabi itu istilah Orang syiah memanggil kaum Sunni ( Ahlu Sunnah ) yang berada di Saudi Arabia
Negara yang didirikan & dipersatukan oleh muhammad bin Abdul Wahab
setiap kalimat dan ucapan akan anda pertanggungjawabkan di yaumil akhir...waspadalah wahai admin....semoga Allah merahmati kita semua ...amin
ReplyWahai semua ummat.. mengapa kalian berpecah belah.. mengapa begitu banyak aliran.. sedangkan Rasulullah tidak membawa 1 pun aliran kecuali agama Allah.. kembalilah kepada ajaran RasulNya..
ReplyHadaplah ilmu kepada yang mursyid.
Bukankah menuntut ilmu Allah diwajibkan dari lahir hingga engkau wafat?
Bukankah sebelum beragama wajib mengenal diri Allah?
Berarti kamu bahkan belum beragama..
Apa lagi islam..?
Syiah kurang ajar kau
ReplyEmoticonEmoticon