Mahar Nabi Adam Kepada Hawa

Sebagai manusia yang diciptakan pertama kali, Nabi Adam A.s. selalu merasa kesepian. Dalam kesendiriannya di surga, Nabi Adam bermunajat cinta kepada Allah S.W.T karena tak ada teman yang menemani, tak ada tempat untuk mencurahkan isi hati.

Lalu, Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam A.s. Kemudian Nabi Adam mengarahkan pandangannya ke atas dan terlihatlah olehnya satu makhluk Allah yang lain dari dirinya. Ia seorang wanita cantik jelita yang karenanya Allah S.W.T memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam. Sujudlah Nabi Adam kepada Allah, dan bertanya, “Duhai Tuhanku, siapakah gerangan ini?”

Allah berfirman, ”Itu Hawa.”

Abu Muhammad Jabar meriwayatkan bahwa pada waktu Nabi Adam melihat Hawa, tumbuhlah rasa cintanya dan terbersit keinginan dalam hati Nabi Adam untuk menikahi Hawa. Nabi Adam pun serta merta memohon kepada Allah S.W.T.

“Nikahkanlah aku, ya Allah, dengan dia…,” pinta Nabi Adam.

“Beranikah engkau membayar maharnya?” Allah S.W.T bertanya.

Tentu saja Nabi Adam gembira karena diizinkan menikahi Hawa. Maka serta merta ia pun bertanya, “Apakah maharnya, Wahai Tuhanku?” tanya Nabi Adam.

“Maharnya, engkau membaca shalawat kepada yang mempunyai nama 'Muhammad' (S.A.W) sepuluh kali.”

“Jika kulakukan itu, apakah Tuhanku telah menikahkan dia dengan aku?”

“Benar demikian,” jawab Allah. Kemudian Nabi Adam membaca shalawat sepuluh kali kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Ada pendapat yang lain berpendapat bahwa Nabi Adam membaca shalawat sebanyak seratus kali dalam satu tarikan napas. Saat baru sampai tujuh puluh bacaan shalawat, nafas Nabi Adam A.s terputus.

Lalu Allah S.W.T berfirman, “Tidak apa-apa, Wahai Adam. Shalawat yang sudah engkau baca itu sebagai awal mahar. Dan sisanya itu menjadi tanggunganmu.”

Oleh sebagian kalangan ulama, kisah ini dijadikan salah satu referensi tentang pembayaran mahar bagi calon suami kepada calon istrinya, yang bisa dilaksanakan secara diangsur (tidak kontan sekaligus).

Semoga kisah ini menjadikan kita tergugah untuk selalu bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad S.A.W.

Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina Muhammad wa 'Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallim

Wassalam

Baca juga:
Akhlak Pemimpin Sejati
Mahar Berupa Mengajarkan Surat Al-Qur'an
Previous
Next Post »