Indahnya Persaudaraan

"Persaudaraan merupakan buah dari ketinggian akhlak"


Nabi Muhammad S.a.w bersabda: "Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah, melainkan orang yang paling dicintai Allah diantara keduanya ialah orang yang paling besar cintanya kepada saudaranya". (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Rasa cinta adalah fitrah manusia, karenanya, percintaan adalah rentangan waktu kehidupan manusia yang akan mereka lalui dengan keindahan dan haru biru. Cinta yang tulus (karena Allah), Insya Allah akan menyelamatkan manusia dari api neraka yang dahsyat panasnya.

Cinta tulus, terbesar dan hakiki adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadist dari Anas R.a, bahwa Rasulullah S.a.w bersabda: "Ada tiga perkara yang barangsiapa dalam dirinya terdapat ketiga perkara itu, dia pasti merasakan manisnya iman, iaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada yang lain, mencintai seseorang tiada lain hanya karena Allah, dan tidak ingin kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan Allah sebagaimana dia tidak ingin kalau dicampakkan ke dalam api.".

Sesungguhnya persaudaraan kita merupakan buah dari ketinggian akhlak, dan tafarruq (perselisihan) kita merupakan akibat dari rendahnya akhlak. Akhlak yang bagus membuahkan rasa saling cinta, saling sayang, dan saling memberikan manfaat. Karena itu, cinta melahirkan ukhuwah. Ukhuwah yang telah digambarkan secara mengharukan oleh Sayyidina Bilal, Amar dan Zaid, atau Abu Bakr, Umar, Ali dan Utsman R.a, yang bersanding dalam cinta karena Allah S.w.t. Kasih sayang di antara mereka merupakan gambaran jalinan ukhuwah yang didasari oleh keimanan.

Ukhuwah berarti bersatunya hati-hati yang ruhnya terikat dengan ikatan akidah. Karenanya, persaudaraan adalah bentuk keimanan yang terikat dengan akidah yang amat kuat. Sementara perpecahannya adalah gambaran kekufuran, yang membuang persaudaraan dan kasih sayang sesama mukmin. Oleh kerana itu, manusia yang benar fikrahnya adalah manusia yang melihat saudaranya lebih utama dibanding dirinya sendiri. Jika perkara ini terjadi, ukhuwah akan terasa sangat indah, nikmat, dan manis.

Sabda Nabi S.a.w: "Tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga engkau mencintai saudaramu seperti mencintai untuk dirimu sendiri".

Persaudaraan dan saling mencintai karena Allah adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam agama kita. Siapapun yang berupaya mewujudkannya, tiada perkara lain baginya kecuali syurga yang indah. Rasulullah S.a.w bersabda, "Barangsiapa bersaudara dengan seseorang karena Allah, maka Allah mengangkatnya satu derajat di syurga yang tidak didapatnya dengan sesuatu amalan lainnya".

Ibnu Jarir pun meriwayatkan sebuah hadist, dari Ibnu Abbas R.a ia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda: "Barangsiapa mencintai seseorang karena Allah, membenci seseorang karena Allah, membela seseorang karena Allah, dan memusuhi seseorang karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan dari Allah boleh diperoleh dengan perkara tersebut. Seorang hamba tidak akan menemukan nikmatnya iman, sekalipun banyak shalat dan shaum, sehingga dia bersikap demikian. Persahabatan diantara manusia pada umumnya didasarkan atas kepentingan dunia, namun perkara itu tidak berguna sedikitpun bagi mereka.".

Cinta seorang Mukmin adalah kekuatan. Ia bagaikan perekat yang mengikat batu bata individu Muslim dalam sebuah bangunan yang kukuh dan tidak mudah roboh. Allah S.w.t berfirman; "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.". (QS Al-Hujurat: 10).

Rasulullah S.a.w bersabda, "Mukmin yang satu terhadap Mukmin yang lain itu bagaikan bangunan yang mengikat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya.". (Muttafaqun 'Alaih).

Persaudaraan Islam bukanlah suatu permasalahan sampingan dalam Islam, tetapi ia menjadi salah satu prinsip dasar yang merupakan buah dan konsekuensi keimanan yang sangat indah.
Wallahu A'lam. Wassalam

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Previous
Next Post »

1 Komentar:

Write Komentar
Unknown
AUTHOR
25 Februari, 2018 delete

Mantap, termkasih..

Reply
avatar