Amanah, dalam Uraian Ringkas

"Arti sesungguhnya dari penerapan amanah kepada manusia adalah Allah S.w.t percaya bahwa manusia mampu mengemban amanah tersebut sesuai dengan keinginan Allah S.w.t"

Amanah artinya tidak meniru, terpercaya, jujur, atau titipan meliputi segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak orang lain, maupun hak Allah S.w.t.

Pengertian kata amanah disesuaikan dengan konteksnya dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang memuat kata itu:

Pertama, kata amanah dikaitkan dengan larangan menyembunyikan kesaksian atau keharusan memberikan kesaksian yang benar,

٢٨٣. وَإِن كُنتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُواْ كَاتِباً فَرِهَانٌ مَّقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضاً فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللّهَ رَبَّهُ وَلاَ تَكْتُمُواْ الشَّهَادَةَ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ 

"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya. dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya. dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.". (QS Al Baqarah [2]: 283).

Kedua, kata amanah dikaitkan dengan keadilan atau pelaksanaan hukum secara adil.

٥٨. إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ سَمِيعاً بَصِيراً 

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.". (QS An-Nisa [4]: 58).

Ketiga, kata amanah dikaitkan dengan sifat khianat.

٢٧. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.". (QS Al-Anfal [8]: 27).

Keempat, kata amanah dikaitkan dengan salah satu sifat manusia yang mampu memelihara kemantapan (stabilitas) ruhaninya, tidak berkeluh kesah bila ditimpa kesusahan dan tidak melampaui batas ketika mendapatkan kesenangan.

٣٢. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ 

"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.". (QS Al-Maarij [70]: 32).

Kelima, kata amanah dipahami dalam pengertian yang sangat luas, baik sebagai tugas keagamaan maupun tugas kemanusiaan umumnya.

٧٢. إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُوماً جَهُولاً 

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,". (QS Al-Ahzab [33]: 72).

Amanah adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang dinilai memiliki kemampuan untuk mengembannya. Akan tetapi, dengan kemampuannya itu ia juga bisa menyalahgunakan amanah tersebut. Arti sesungguhnya dari penerapan amanah kepada manusia adalah Allah S.w.t percaya bahwa manusia mampu mengemban amanah tersebut sesuai dengan keinginan Allah S.w.t.

Terdapat banyak hadits yang menjelaskan pentingnya amanah, diantaranya;

(I). Rasulullah S.a.w bersabda, "Serahkanlah amanah kepada orang yang telah mengamanahi kamu dan jangan kamu mengkhianati orang yang mengkhianati kamu.". (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dan Abu Hurairah).

(2). Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Tabrani, Rasulullah S.a.w menyebutkan bahwa amanah sebagai salah satu hal yang jika dimiliki, pemiliknya sesungguhnya menjadi kaya sekalipun banyak kemegahan dunia tidak dicapainya.

(3). Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur, menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi).

(4). Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.", Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.". (HR. Bukhari).

(5). Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah S.a.w menyebutkan bahwa pengabaian terhadap amanah merupakan sebab terjadinya kerusakan (as-sa'ah), Abdullah bin Amr bin Ash, seorang yang alim dan banyak mencatat apa yang didengarkannya dari Rasulullah S.a.w, pernah menjelaskan bahwa amanah yang paling penting dalam diri manusia ialah alat kelaminnya. Dalam hubungan ini, Rasulullah S.a.w bersabda; "Peliharalan wanita dengan sebaik-baiknya, sebab mereka telah kamu ambil sebagai amanah dari Allah S.w.t dan telah halal untukmu farajnya dengan memakai kalimat Allah S.w.t.". (HR Bukhari-Muslim).

~ Wassalam ~

Previous
Next Post »