A’udhu billah mina ’sh-shaytani ‘r-rajim. Bismillahi ‘r-Rahmani ‘r-Rahim Nawaytu ‘l-arba’in, nawaytu’l-’itikaaf, nawaytu’l-kalwah, nawaytu’l-riyaada, nawaytu’s-suluk, nawaytu’l-’uzlah, nawytu as-siyam lillahi ta’ala fi hadza’l-masjid.
Athi’ullah wa ati ‘ur-Rasula wa uli’l-amri minkum. Ta’ati Allah, ta’ati Rasul (S.a.w) dan mereka yang diberikan wewenang atas diri kalian. Taatlah kepada Allah, karena ketatan adalah penghambaan, ubudiah yang paling tinggi dari seorang hamba kepada Tuhannya. Mentaati Allah adalah dengan cara mengikuti segala perintah-Nya dan tidak mengerjakan segala larangan-Nya. Artinya adalah ikuti perintah-Nya dan taati segala hukum-Nya. Hari ini begitu banyak masalah di berbagai negara Islam. Mereka meminta Undang-undang yang baru, dan mengganti konstitusi yang lama. Dan Allah S.w.t mengatakan, “Wahai manusia, konstitusi-Ku untuk kalian adalah apa yang telah Kuturunkan dari syurga-Ku, dan itu adalah Al-Qur'an yang Suci”.
Ketika kalian membaca shalawat pada Nabi (S.a.w) maka kalian harus membersihkan diri. Jika kalian ingin shalawat itu menjadi tingkatan salawat yang tertinggi, maka berwudhulah terlebih dahulu dan kemudian baru membaca shalawat. Ketika Wudhu kalian batal maka segera mengambil wudhu kembali. Itulah sebabnya Para Syaikh dari berbagai tariqa dan Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs mengatakan bahwa dalam fikih, menurut hadits Nabi (S.a.w), Setiap Mu’min harus menjaga wudhunya selama 24 jam. Bagaimana kita dapat menjaga wudhu selama 24 jam? Yaitu jaga wudhu kita selama kita terjaga dan sebelum kalian tidur buatlah wudhu yang baru dan kemudian tidur. Maka hal itu akan dianggap sebagai menjaga wudhu selama 24 jam. Dan kalian harus berusaha untuk senantiasa menjaga wudhu dan dalam keadaaan suci.
Meskipun demikian jika kalian tidak memiliki wudhu kemudian kalian ingin bershalawat, kalian tetap dapat membaca shalawat, tidak ada masalah. Bahkan bagi wanita selama periode haid mereka, mereka tetap dapat membaca shalawat di dalam hati, mereka bahkan tetap dapat membaca surat Al-Qur’an di dalam hati, bagi mereka yang telah hafal.
Ajari anak-anak kalian untuk melakukan shalawat pada Nabi (Saw) setiap hari. Kalau tidak, maka mereka akan kehilangan jalan. Shalawat akan membersihkan dirimu dan membuat kalian bahagia dalam kehidupan ini dan tidak akan membuat mereka terjatuh dalam penderitaan. Zaman ini terlalu banyak energi buruk di sekitar kita dan di sekitar semua orang. Jadi untuk mengubahnya agar menjadi energi positif caranya adalah dengan bershalawat kepada Nabi (S.a.w). Dan para Sahabat mengatakan hanya dengan menjaga shalawat dan Memuji Nabi Muhammad S.a.w maka akan terbit kebahagiaan di dalam hati.
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin, shalaatan tunjiina bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat, wataqdhi lanaa bihaa jamii ’al haajat, wa tuthahhirunaa bihaa min jamii-is-sayyi-at, wa tarfa’una bihaa ‘indaka a’lad darajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat, min jami’il khayrati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
Dan kalian juga bisa membaca Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir, Hizb as-Shaghir, dan begitu banyak shalawat yang indah dan mereka yang mengetahui bahasa arab akan melihat betapa indahnya cara mereka menulis berbagai shalawat ini. Itulah mengapa Awliyaullah mengatakan itu bukan milik mereka, bukan karangan dan tulisan mereka, tetapi mereka melihat Nabi (S.a.w) datang kepada mereka dan mendiktekan semua shalawat ini. Tidak mungkin bagi kami untuk dapat menulis dengan keagungan yang demikian indah. Jadi shalawat ini adalah tiket kita untuk meninggalkan dunia ini, dan ketika kita meninggal dunia, maka ini adalah tiket kita untuk memasuki syurga, Insya-Allah.
Jika kalian ingin yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu maka perbanyaklah shalawat kepada Nabi (S.a.w), dan shalawat adalah solusi untuk semua permasalahan. Orang-orang datang dengan semua masalah mereka, dan mereka berbicara kepada seseorang menceritakan berbagai masalahnya bahkan hingga satu jam. Untuk apa? Ucapkan shalawat atas Nabi (S.a.w), bahkan bila hanya selama 10 menit saja maka kalian dapat menyelesaikan seluruh masalahmu. Mereka tidak lelah menceritakan masalah ini dan itu, dan masalah sebagian besar manusia sangat mirip satu sama lain.
Dan para Sahabat Nabi (S.a.w) telah mengatakan kepada kalian dan Nabi (S.a.w) menyebutkan dalam berbagai hadis dan Allah mengatakan dalam Al Qur’an yang suci, dan semua mengatakan bershalawat pada Nabi (S.a.w), maka shalawat ini akan mengambil dan menyelesaikan semua masalah kalian. Mengapa kalian membuang-buang waktumu dengan bercerita ke sana ke mari?
Perbanyaklah bershalawat dan hubungkan hatimu dengan Nabi Muhammad (S.a.w). Jika kalian dapat terhubung dengan Rawdah atau terhubung dengan Ka’bah, maka berdoalah, “Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, Ya Rahmatan lil`alamin, engkau adalah rahmat kasih sayang bagi semesta alam ini“. Maka doa itu akan membawamu ke hadirat Nabi (S.a.w). Jadi jika kalian ingin berada di tingkat yang lebih tinggi, maka kalian harus lakukan dengan cara seperti itu. Mustahidarin li anwar an-Nabi (S.a.w). Hadir di hadapan Nabi (S.a.w). Dan Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs berkata, “Aku akan memberikan salawat yang sederhana, cara yang paling sederhana, sebagaimana Nabi (Saw) adalah manusia yang sangat sederhana dan rendah hati. Dan ada begitu banyak shalawat yang kalian dapat membacanya, Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir dan Dalail khairat, tetapi dalam Naqsybandi awrad shalawat itu sangat sederhana yaitu “Allahuma Shalli` ala Muhammadin wa alaa, aali Muhammadin wa sallim”. Tetapi berusahalah untuk fokus dengan tingkat kehadiran hati yang lebih tinggi, rasakan seperti jika kalian memandang Nabi (S.a.w) di depanmu. Jika Anda tidak dapat melihatnya, maka kalian bisa merasakannya.
Jangan melakukan shalawat sambil mengerjakan berbagai kesibukan lainnya, sambil menggunakan ponsel, melihat TV, internet dan melihat kanan dan kiri. Lakukanlah salawat dengan rasa cinta yang sejati. Meskipun demikian ketika kalian harus mengemudikan mobil dan kemudian ingatan kalian untuk menjaga shalawat, hal ini diperbolehkan, dan jagalah lidah kalian untuk sibuk dengan shalawat. Jika kalian dapat memfokuskan hatimu bershalawat bahkan bila hanya selama 5 atau 10 menit shalawat, itu lebih baik. Dan itu merupakan penyebab terbesar untuk mencapai segala kebaikan dan segala sesuatu yang baik.
Wahai Nabi (S.a.w) kami memohon kepadamu agar dapat datang dan melihatmu. Kami memohon dan datang kepadamu melalui pintu Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (Ra), melalui pintu Sayyidina Umar (Ra) melalui Sayyidina Utsman (Ra), melalui Sayyidina Ali (Ra), biarkan kami datang mengunjungimu. Kami memohon agar dapat bertemu denganmu melalui para guru-guru kami, para suyukh untuk datang kepadamu.
Apakah menurut kalian Nabi S.a.w tidak akan membuka pintunya? Nabi (S.a.w) selalu membuka pintunya, tetapi kita belum mampu melihatnya, belum siap menerima dan menjaga amanahnya.
Apakah menurut kalian Nabi S.a.w tidak akan membuka pintunya? Nabi (S.a.w) selalu membuka pintunya, tetapi kita belum mampu melihatnya, belum siap menerima dan menjaga amanahnya.
Seperti yang telah kami katakan dalam kutbah Jum'at yang lalu, ketika seorang murid bertanya kepada Syaikh untuk mengijinkan dia untuk dapat melihat Anwarullah, Kebesaran Nabi Muhamad (S.a.w), dan kemudian dia dapat melihatnya. Tetapi karena murid itu tidak bisa menjaga amanah itu, untuk menyimpan hanya pada dirinya sendiri, dan kemudian dia menceritakan kepada kepada teman-temannya, sehingga mereka menuduhnya kafir dan sesat sehingga mereka membunuhnya, ini seperti apa yang terjadi kepada Syaikh Muhyidin ibn ‘Arabi qs, mereka membunuhnya.
Perbanyaklah bershalawat kepada Nabi S.a.w, dan ada begitu banyak jenis shalawat yang memungkinkan seseorang untuk dapat melihat Nabi (S.a.w) baik di dunia maupun di kuburan mereka. Ketika Malaikat Munkar dan Nakir mengajukan pertanyaan kepadamu maka kalian akan dapat melihat Nabi (S.a.w) tampil untuk membelamu, dan Nabi (S.a.w) akan datang di sana bersama shalawat kalian.
Nabi Muhammad (S.a.w) akan ditampakkan kepadamu baik di dunia ini ketika kalian masih hidup atau di alam kubur atau di hari mahsyar. Dan kita memohon kepada Beliau (S.a.w), “Ya Sayyidi, Ya Rasulallah, berikanlah kami agar dapat melihat keindahan wajahmu di dunya ini, bukan hanya dalam mimpi, tetapi dalam visi spiritual yang nyata. Dan bagimu, tidaklah terlalu sulit bagimu Yaa Nabi (S.a.w) untuk mengabulkan doa kami ini”.
Jika Rasuluallah (S.a.w) menerima doa kita, maka kita akan bisa melihat Nabi S.a.w. Itulah sebabnya Nabi (S.a.w) berkata, “man ziara qabri wajabat lahu syafa`ati”. (“Barangsiapa mengunjungi, menziarahi kuburanku, maka menjadi kewajiban bagiku untuk memberinya syafa’at ku”). Jadi mereka yang mengunjungi Nabi Muhammad (S.a.w) di Madinatul-Munawwarrah, artinya mereka telah memasuki syurga karena raudah adalah gerbang syurga.
Ada 7 tingkatan dalam jiwa kita, yang akan membuka untuk anda, semua 7 tingkat bagi ruh mu, untuk mengangkat jiwamu di hadirat ilahi. Ini adalah semacam lata’if, dimana ada berbagai tingkatan yang berbeda. Tujuh Tingkatan Lathaif adalah berbeda dengan tingkat Ilmu Pengetahuan Islam, seperti pengetahuan tentang Al Qur’an dan Hadist. Pengetahuan ini akan terbuka untuk kalian dan kalian dapat menaklukkan empat musuh dirimu dengan bershalawat. Karena kalian memiliki 4 musuh: Nafsu, Cinta dunia, Hawwa dan setan.
Nafs adalah ego kalian, Dunya adalah cinta dunia, Hawwa adalah keinginan buruk dan setan. Empat musuhmu!. Dan yang dapat menghilangkan musuh-musuh ini dari dirimu adalah dengan bershalawat kepada Nabi (S.a.w), karena kalian datang memohon bantuan Nabi S.a.w.
Jika kalian mengalami masalah dengan Rezeki kalian, maka bershalawatlah. Maka shalawat ini akan membuka pintu rezeki kalian. Dan shalawat itu juga akan memberikan rezeki bagi ruh kalian, dan rezeki bagi ruh adalah pengetahuan ilahiah. Shalawat ini akan membuka jalan bagi ma`rifah, ilmu mengenail Allah. Jika kalian ingin mengetahui marifatullah, maka datanglah melalui Nabi Muhammad (S.a.w). Rasulullah S.a.w adalah kota ilmu dan Sayyidina ‘Ali (R.a) adalah pintunya. Jadi datanglah ke kota marifah.
Ketika kalian datang mengetuk pintu rumah seseorang dan seseorang yang berada di dalam rumah tidak menyukaimu, karena kalian datang tanpa hadiah di tanganmu. Mereka mengatakan, lihatlah orang yang tidak memilki adab, mereka datang, mengambil manfaat tetapi datang tanpa membawa hadiah. Ketika kalian berkunjung ke rumah seseorang, bawalah hadiah, bisa berupa kurma atau buku, atau Al Qur’an, minyak wangi dll, ini hanyalah sebuah contoh. Jadi Anda tidak dapat datang dan mendekat kepada Nabi (S.a.w) tanpa hadiah.
Itulah sebabnya Allah mengatakan dalam Al Qur’an: “Ambil uang mereka sebahgai zakat, sedekah, untuk memurnikan ibadah dan amal mereka dan membersihkan harta dunya yang kotor, kemudian baru mereka dapat berdoa, salat dan kemudian mereka dipakaikan dengan pakaian shalawat yang kau berikan sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad S.a.w, dan Nabi S.a.w memberi mereka kedamaian dalam hati mereka. Karena Hadiah untuk Nabi (S.a.w) adalah shalawat Anda. ...Wa min Allah at Tawfiq.
~ Mawlana Syaikh Hisham Kabbani ~
diteruskan dari sumber: Majlis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah
Baca juga:
- Shalawat dan Salam Kepada Sayyidina Muhammad SAW
- Lafadz-lafadz Shalawat dan Penjelasannya
Lihat semua pada kategori: Shalawat
2 Komentar
Write Komentardahsyat..ALLAH............!!!!!!!!!!
ReplySubhanaAllah ^^
ReplyEmoticonEmoticon