Nabi Muhammad S.A.W - Nabi Akhir Zaman

Rasulullah Muhammad S.a.w lahir 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, ayah Beliau Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Beliau di dalam kandungan, sehingga Beliau sudah yatim sebelum lahir. Ibu Beliau Siti Aminah melahirkan dengan mudah dan tanpa sedikit pun mengeluarkan darah. Beliau lahir di saat detik-detik menjelang fajar yang mana saat lahir, Beliau langsung bersujud dan tangannya menunjuk ke atas seraya berkata:

"Laa ilaahaillallah wahdahu lasyarikala lahul mulkuwalahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa alaa kulli syaiin qadiir"

Saat malam itu para sahabat melihat dari atas rumah Siti Aminah tampak bintang-bintang yang jatuh turun di atas rumahnya. Kelahiran Beliau ditandai dengan padamnya api yang selama 1000 tahun tidak pernah padam di persia, tampak kekaisaran Romawi yang jaraknya ribuan Km dari rumah Beliau dll. Saat usia Sang Nabi S.a.w 6 tahun, Beliau diajak ibundanya Siti Aminah bersama pembantunya Ummu Unain ziarah ke makam ayah Beliau di Madinah, di tengah perjalanan pulang ziarah, ibunda Beliau wafat. Lalu Beliau S.a.w di antarkan pembantunya ke kakek Beliau, Abdul Muthalib di Mekah.

Saat usia 8 tahun kakek Beliau Abdul Muthalib wafat, hingga Beliau diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Pamannya adalah seorang pedagang, Beliau S.a.w diajak pamannya berdagang ke Syam (wilayah Baghdad, Yordan). Saat menuju ke Madinah beserta rombongan Khafilah Quraisy, salah seorang rahib (pendeta) melihat gumpalan awan di atas yang mengikuti rombongan Khafilah Quraisy tersebut. Di tengah perjalanan rombongan itu beristirahat di salah satu rumah Rahib itu yang mana rumahnya sebagai salah satu persinggahan untuk beristirahat.

Saat rombongan itu istirahat, tampak awan yang mengikuti mereka pindah di luar yang mana awan itu bergerombol menutupi hewan-hewan ternak yang berada di luar. Sang Rahib berkata dalam hati "oh berarti awan itu tidak mengikuti mereka". Lantas sang rahib bertanya kepada rombongan Quraisy itu "Apakah tidak ada di antara kalian yang masih di luar belum masuk?" Lantas diantara mereka menjawab "Tidak, kami semua yang ada di rombongan, tidak ada yg di luar". Lantas rahib itu bertanya lagi "Apakah benar sudah tidak ada rombongan kalian yang berada di luar?" Lalu dijawab "Kami semua yang ada di sini, tapi ada di luar seorang bocah bersama ternak-ternak yaitu Muhammad keponakan dari Abu Thalib".

Lalu rahib itu keluar dan melihat awan itu masih di atas menutupi hewan-hewan ternak yang berada di luar. Rahib itupun melihat, ternyata benar awan-awan itu mengikuti bocah ini dan merasa ada keanehan pada bocah itu. Lantas sang rahib menyuruh masuk Beliau S.a.w. Saat beberapa rombongan Quraisy itu beberapa di antara mereka ada yang berteduh di bawah pohon-pohon yang lebat daunnya hingga mereka merasa tidak kepanasan, Beliau S.a.w duduk di bawah pohon yang tidak ada daun yang menutupi, di atas Beliau yang tampak panas. Lantas pohon yang menutupi rombongan tersebut sedikit demi sedikit pindah hingga tepat berada di atas Beliau S.a.w dan menutupi dari terik matahari.

Lalu sang rahib berkata pada rombongan Quraisy itu, "Siapa anak itu?", salah seorang rombongan berkata "Dia Muhammad keponakan Abu Thalib". Rahib itu bertanya "Apakah ia lahir saat 12 Rabiul Awwal? Lantas dijawab "Benar". Sang rahib kembali bertanya "Apakah anak itu sudah yatim di saat masih dalam kandungan ibunya?" Lantas dijawab "Benar". Rahib bertanya "Apakah ayahnya Abdullah dan ibunya Siti Aminah?" Lantas dijawab "Benar". Rahib kembali bertanya "Apakah ibunya wafat saat pulang ziarah dari ayahnya Abdullah..?" lalu dijawab "Benar". Apakah dia diserahkan dan diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib?..". Lalu dijawab "Benar..".

Sang rahibpun mendekati Beliau S.a.w dan melihat tanda kenabian yang ada pada diri Beliau S.a.w. Sang rahib berkata pada paman Rasul S.a.w, "Ajak kembali anak ini ke Mekkah, karna anak ini adalah Nabi Akhir Zaman. Aku sudah mengetahui tanda-tandanya dari kitab terdahulu yang kubaca. Jangan kalian bawa ke Madinah karena di sana ada orang Yahudi yang sudah mencarinya dan siap membunuhnya". Maka Beliau Saw kembali ke Mekkah bersama Paman Beliau Saw.

"Petikan Tausiyah Habib Mundzir Al Musawa saat Majelis Nisa tentang Sayyidina Muhammad S.A.W"

Previous
Next Post »