Diriwayatkan di dalam Shahih Al-Bukhari. Ketika Makhramah Radhiyallahu ’Anhu yang sudah lanjut usia, seorang kakek miskin bersama anaknya, dia berkata kepada anaknya: "Anakku, ini Rasul sedang bagi-bagi untuk fuqara’, maka kita datang nanti saja karena kalau sekarang masih penuh orang antri.", maka anaknya berkata: "Wahai ayah, nanti kalau sudah selesai penutupan, habis pembagian, bagaimana dengan kita datang terlambat?!". Maka ayahnya berkata: "Sabar saja wahai anakku, nanti kita datang setelah orang sepi…". (kira-kira begitu).
Lalu datanglah mereka setelah pembagian selesai dan Rasulullah S.a.w telah masuk ke rumah. Lalu berkata Makhramah: "Wahai putraku, panggilkan Rasulullah Shallallahu ’Alayhi Wasallam". Maka putranya berkata: “Ayah, aku memanggil Rasulullah Shallallahu ’Alayhi Wasallam untuk ayah, Rasulullah ku panggil??!! Sudah masuk kita sudah terlambat datang pembagian, salah kita sendiri datang telat, Rasul sudah masuk lalu aku panggil lagi?! Ya memang salah kita datang terlambat”. (kira-kira begitu).
Maka ayahnya (Makhramah R.a) berkata: "Wahai anakku, Rasulullah Shallallahu ’Alayhi Wasallam itu lembut, bukan orang yang bengis dan suka menolak orang-orang yang meminta, panggil Beliau". Maka puteranya berkata: "Assalamu ’Alaikum Ya Rasulullah… ini Makhramah dan puteranya kami datang terlambat".
Kemudian Rasulullah Shallallahu ’Alayhi Wasallam keluar dan berkata: “Wahai Makhramah ini bagianmu, aku tidak lupa engkau wahai Makhramah, ku sisihkan…”.
Rasul Shallallahu ’Alaihi Wasallam tidak lupa nama-nama fuqara’ di Madinah Al-Munawwarah. Dilihat ketika pembagian fuqara’, si fulan tidak ada, si fulan tidak ada, maka disimpankan. "Kalau kau tidak datang, maka ku antar ke rumahmu wahai Makhramah, kau datang terlambat ini ku siapkan, tidak ada yang ku lupakan.".
Demikian indahnya Sayyidina Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam.
Allahumma Shalli Wasallim Wabaarik ‘Alaih
Wassalam
EmoticonEmoticon