“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad S.a.w). Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi (Muhammad S.a.w) dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS 33: 56).
Shalawat Nabi pengertiannya disini adalah do'a yang dipanjatkan agar Allah S.a.w (menambahkan) kebahagiaan dan kesejahteraan Rasulullah S.a.w beserta keluarganya. Sedangkan bacaan dan lafaznya telah diajarkan oleh Rasulullah S.a.w sendiri pada banyak hadits-hadits shahih.
Shalawat Nabi pengertiannya disini adalah do'a yang dipanjatkan agar Allah S.a.w (menambahkan) kebahagiaan dan kesejahteraan Rasulullah S.a.w beserta keluarganya. Sedangkan bacaan dan lafaznya telah diajarkan oleh Rasulullah S.a.w sendiri pada banyak hadits-hadits shahih.
Beberapa Keutamaan Shalawat Nabi
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, sesungguhnya dia pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Apabila kalian mendengar suara adzan, tirukanlah suara adzan itu, kemudian ucakan shalawat untukku, karena sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan shalawat untukku satu kali, Allah Swt akan menurunkan rahmatnya sepuluh kali kepadanya". (HR Muslim No. 557).
Dari Abdullah bin Mas'ud, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, "Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku." (HR Tirmidzi No. 446)
Sedangkan perintah untuk bershalawat telah diterangkan oleh Allah Swt dalam Al-Quran yang artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada Nabi (Muhammad S.a.w). Wahai orang yang beriman, ucapkanlah shalawat dan berilah salam kepadanya". (QS [33] Al-Ahzaab : 56).
Dari Abu Hurairah R.a, ia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda: "Sungguh rendah dan hina orang yang mendengar namaku disebut tetapi tidak mengucapkan shalawat kepadaku". (HR Tirmidzi No. 3468).
Dari Abu Hurairah R.a, ia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda: "Sungguh rendah dan hina orang yang mendengar namaku disebut tetapi tidak mengucapkan shalawat kepadaku". (HR Tirmidzi No. 3468).
Dari Ali bin Abi Thalib R.a, ia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda: "Orang yang bakhil (kikir) adalah orang yang ketika mendengar namaku disebut, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi No. 3469).
Untuk tata cara melakukan shalawat, Rasulullah S.a.w menerangkan dalam hadits berikut: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah S.a.w bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan dan janganlah kalian jadikan makamku sebagai tempat perayaan dan kalian ucapkanlah shalawat untukku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di mana saja kalian berada." (HR Abu Dawud No. 1746)
Secara implisit dari hadits di atas, disebutkan bahwa untuk mengucapkan shalawat tidak diperlukan tempat ataupun waktu khusus. Dengan demikian kita boleh mengucapkan shalawat kapan saja dan di mana saja.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada Nabi (Muhammad S.a.w). Wahai orang yang beriman, ucapkanlah shalawat dan berilah salam kepadanya (Muhammad S.a.w)"
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada Nabi (Muhammad S.a.w). Wahai orang yang beriman, ucapkanlah shalawat dan berilah salam kepadanya (Muhammad S.a.w)"
Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Aalihi Washahbihi Wasallim
Wassalam
EmoticonEmoticon