Kasih Sayang-Ku Melebihi Kemurkaan-Ku


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah S.a.w: “Ketika Allah S.w.t selesai membangun Alam semesta, maka Dia S.w.t mencantumkan di atas Arsy: Sungguh Kasih Sayang-Ku melebihi Kemurkaan-Ku” (Shahih Bukhari).

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِر،ِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ، بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا، لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ،
اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ، وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ، وَفِي هَذِهِ الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ، نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha Luhur, Yang Maha memiliki kebahagiaan dan Maha melimpahkannya, Yang Maha memiliki jasad, ruh dan jiwa dan Yang Maha menceraikan ruh dengan jasad, dan Maha memindahkan hamba dari satu alam ke alam lainnya, dari alam ruh ke alam rahim, dari alam rahim ke alam dunia, dari alam dunia ke alam barzakh, dari alam barzakh ke alam akhirat, dan kesemua alam itu satu per satu pasti dilewati oleh setiap manusia.

Kita telah melewati alam ruh, namun kita tidak menyadarinya, kita telah melewati alam rahim di alam rahim ibunda kita, tetapi kita tidak menyadarinya, hingga sampailah kita di alam yang menjadi penentu yaitu alam dunia ini, dan jangan sampai kita tidak menyadarinya, karena kehidupan di alam ini adalah yang menentukan kehidupan di alam yang selanjutnya, yaitu alam barzakh, dan seteah itu adalah alam akhirah yang kekal dan abadi. 

Alam ruh berakhir dengan pindahnya kita ke alam rahim, dan di alam rahim hanya beberapa bulan saja antara 7 bulan atau 9 bulan, dan setelah itu lahirlah ke alam dunia, kemudian di alam dunia tidak ada sesuatu pun yang kekal..

وَكُلُّ الَّذِيْ فَوْقَ التُّرَابِ تُرَابٌ

Setiap yang ada di atas tanah akan kembali menjadi tanah

Semua yang di atas tanah akan kembali ke tanah, dan semua yang dibangun di atas bumi akan kembali ke perut bumi, dan semua yang ada di alam ini tidak ada satu pun yang kekal, namun amal pahala kitalah yang akan membuat kita kekal dalam keluhuran atau dalam kehinaan dengan kehendak Allah subhanahu wata’ala. Ketahuilah semua yang ada di tubuh kita akan dilepaskan, ingatlah bahwa harta kita, pakaian kita, jabatan kita kesemuanya akan dilepaskan, semua yang bersifat dosa, akan membawa musibah yang sangat berat dan semua yang bersifat ibadah akan membawa keberuntungan yang sangat indah. Dan ketahuilah bahwa piagam penghargaan teragung, termulia dan tersuci adalah kalimat “Laa ilaaha illallah” wafat dalam husnul khatimah dengan kalimat itu, itulah awal dari segala keluhuran yang tiada akan pernah berakhir dan akan berlanjut dalam kehidupan yang abadi dalam kebahagiaan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آَسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ

( محمد : 15 )

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari sari buah yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang sudah bersih, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, (apakah) sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)

Salah satu perumpamaan saja bahwa surga Yang Allah ciptakan bagi hamba-hamba-Nya yang baik di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, diantara riwayat mengatakan bahwa sungai itu mengalir hingga ke depan istana-istana surga bahkan masuk ke dalam istana-istana yang airnya jauh lebih nikmat daripada air yang ada di dunia, dan ada juga aliran-aliran sungai susu yang tidak pernah berubah rasanya, ada pula aliran-aliran sungai madu yang sangat indah dan suci, kesemua ini bukan sekedar kita menghayal namun hal ini ada dalam kalam Allah subhanahu wata’ala, yang sudah diciptakan dan dibangun dengan konstruksi multi luhur, Rabbul ‘alamin Allah subhanahu wata’ala. Di surga terdapat sungai-sungai yang mengalir sampai ke halaman-halaman istana hingga masuk ke dalamnya, yang airnya suci dan bersih dengan rasa-rasa yang sangat nikmat dan belum pernah Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya di dunia, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi :

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Telah Ku-siapkan untuk hamba-hamba-Ku sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, tidak pula didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam sanubari manusia”.

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman :

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

( السجدة : 17 )

Tak seorangpun mengetahui berbagai ni’mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (QS. As Sajadah: 17)

Allah subhanahu wata’ala menyiapkan suatu anugerah yang agung sebagai balasan atas perbuatan baik mereka, hadiah cinta Allah untuk hamba-hamba-Nya yang ingin selalu ingin dekat kepada-Nya. Maka perbanyaklah untuk mengingat Allah, karena dengan mengingat Allah maka kita akan diingat-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

( البقرة : 152 )

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku” (QS Al Baqarah: 152)

Sering terlintas dalam benak manusia bahwa kita memiliki banyak hajat, namun jangan sampai mengingat Allah lebih sedikit dari mengingat hajat kita, karena hajat kita bisa Allah berikan sebelum kita memintanya, semua itu bisa terjadi karena Allha Maha Tau, kita tidak mengetahui hajat kita di hari esok namun Allah mengetahuinya, maka tanpa kita memintanya hajat kita di hari esok telah terpenuhi. Namun jika seseorang sering melupakan Allah maka Allah subhanahu wata’ala pun jarang mengingatnya. Sebagaimana jika kita mempunyai teman yang baik maka ia akan selalu memikirkan kita, mungkin kesusahan kita yang perlu dia bantu, misalkan dia mendengar kabar bahwa temannya sakit maka ia akan segera mendatangi temannya, terlebih lagi jika Yang Maha Tau selalu mengingat kita, maka perbanyaklah ingat kepada Allah sungguh kesuksesan dunia adalah hal yang sangat mudah untuk Allah berikan kepada kita, dan dijanjikan sangat besar kepada para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan masa depan kalian cerah, hal itu telah terjadi sepanjang alam semesta tercipta bahwa semua yang rindu kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam akan selalu diamankan dan diselamatkan oleh Allah, di dunia diberi kenikmatan dan di akhirah diberi kemuliaan, namun tentunya dengan adanya usaha semampunya. Dan ketahuilah bahwa masa kita adalah masa kebangkitan ummat yang baik yang dijanjikan oleh sayyidina Muhammad akan datangnya kemakmuran. Kelak di akhirah manusia akan lupa akan kekayaan dan kemiskinannya selama di dunia, tidak peduli atas banyaknya musibah yang pernah terjadi, dan banyaknya kenikmatan yang diberikan di dunia. Namun keadaan akan berbeda lagi jika telah berpindah ke alam yang lain, maka hendaknya kita juga memikirkan kehidupan di dunia kita untuk tidak terganggu ibadah kita kepada Allah, maka mintalah kepada Allah kemudahan , kebahagiaan dan kemakmuran agar kita mudah dalam beribadah, dan hal itu diperbolehkan sebagaimana yang telah diperbuat oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dalam mendoakan Sayyidina Anas bin Malik R.a, Beliau bersabda :

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ

Ya Allah, perbanyak hartanya (Anas bin Malik) dan perbanyak keturunannya dan limpahi keberkahan untuk harta dan keturunan yang Engkau berikan padanya

Maka bukanlah hal yang tercela bagi seseorang untuk mempunyai harta yang banyak, namun yang tercela adalah orang yang lupa terhadap Allah mungkin sebab harta, tahta atau musibah. Sifat manusia adalah lupa oleh sebab itu diutuslah kepada kita, matahari kelembutan Ilahi sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk member petunjuk kepada kita. Hadits yang telah kita baca tadi, menyebutkan bahwa di saat alam semesta selesai dibangun oleh Allah, maka Allah menuliskan di ‘arsy :

إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلُبْ غَضَبِي 

Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.

Kasih sayang Allah subhanahu wata’ala sangat besar, namun Allah juga mempunyai sifat murka, sebagaimana Allah menciptakan surga maka Allah juga menciptakan neraka. Sebagaimana yang tadi telah kita ketahui tentang sifat-sifat surga yang, apapun yang mereka inginkan dari makanan atau buah-buahan dengan rasa yang semakin lezat dan dari segala jenis dan bentuk. Dan dalam waktu yang sama dimana penduduk surga dalam kenikmatan, ketika itu ada orang-orang yang dalam kehinaan berada di neraka yang diberi minum dengan air yang sangat panas sehingga terpotong-potong ususnya dan hancurlah perut mereka. Surga dan neraka telah diciptakan dan keduanya masih menanti orang-orang yang akan lulus dalam ujian masuk ke dalam surga Allah, dan jawabannya ada pada kalimat ini :

 إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي

Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.

Rahmat Allah itu adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan kemurkaan Allah adalah iblis. Keduanya bagaikan barat dan timur, barangsiapa yang paling dekat ke arah barat, maka pastilah ia paling jauh dari arah timur, dan yang semakin mendekat kepada rahmat Allah maka ia akan semakin jauh dari murka Allah. Dan yang hadir di majelis ini sedang dalam keadaan yang didekatkan oleh Allah kepada rahmat-Nya dan jauh dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala. Rahmat Allah dimunculkan dengan adanya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dimana ucapan-ucapan beliau adalah rahmat Allah, tuntunan-tuntunan beliau adalah rahmat Allah, perbuatannya adalah rahmat Allah, siang dan malamnya adalah mutiara-mutiara rahmat Allah, gerak-gerik dan segala yang beliau perbuat dan disampaikan dan beliau ajarkan akan menjadi rahmat Allah bukanlah murka Allah, dan segala yang beliau larang adalah merupakan seruan iblis dan para pengikutnya akan menjadi kemurkaan Allah, maka timbangan ini hakikatnya tidak seimbang karena di satu sisi Allah mempunyai kemurkaan, dan pemimpin pada kemurkaan Allah adalah Iblis, Allah pun mempunyai kasih sayang yang pimpinannya adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa para pengikutnya menuju kasih sayang Allah, namun Allah berfirman: “Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaanku”. Kekuatan kasih sayang Ilahi, pengampunan-Nya, kelembutan-Nya jauh lebih besar dari kemurkaan-Nya, bukan berarti Allah tidak bisa murka. Maka sungguh beruntunglah para pecinta sayyidina Muhamad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kita mempunyai cita-cita di dunia, namun kita juga harus mempunyai cita-cita di akhirat, jangan hanya cita-cita di dunia saja atau hanya akhirat saja. Semakin baik cita-citamu maka semakin baik pula Allah membalasnya. Banyak cita-cita mulia yang ingin terwujudkan misalnya cita-cita ingin makmur, cita-cita ingin membantu orang lain dan para fuqara’, cita-cita untuk membangun masjid atau majelis-majleis ta’lim dan lain sebagainya, hal-hal seperti itu sangat baik dan mulia. Dan teman-teman kita yang akan menghadapi ujian semoga diberi kelulusan dan kesuksesan, jika lulus namun tidak sukses lebih baik tidak lulus namun sukses, namun semoga semuanya diberi kelulusan dan kesuksesan, amin. Maka jangan merasa takut untuk menghadapi ujian, tenangkan hati dan perbanyak dzikir serta belajar dengan baik maka masa depanmu akan terjamin oleh yang memilikinya. Ingat masa depan kita ada yang memilikinya Dialah Allah subhanahu wata’ala, apakah masa depan kita akan baik dan cerah atau sebaliknya, dan Dia telah menjanjikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika muncul generasi orang-orang yang baik di akhir zaman maka di saat itulah akan muncul kemakmuran.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Ketahuailah bahwa keluasan duniawi tiadalah layak dan baik kecuali dicita-citakan untuk hal yang baik maka hal itu akan menjadi baik.

Diriwayatkan dalam kitab Qabasunnuur Al Mubin yang ditulis oleh guru mulia Al Hafizh Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafizh, ringkasan dari Rub’u Al Muhlikaat Ihyaa’ Ulumuddin oleh Al Imam Ghazali, bahwa sayyidah Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari diberi hadiah oleh sayyidina Umar bin Khattab RA, berupa hadiah uang yang banyak, maka setelah ditanya oleh sayyidah Zainab, beliau (Sayyidina Umar )menjawab : “ini adalah hadiah untukmu wahai istri rasulullah”, maka ia pun membagi-bagikannya kepada keluarganya, tetangganya dan orang-orang terdekatnya kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa : “Wahai Allah jangan jadikan setelah hadiah ini ada hadiah lagi untukku, sehingga nafkahku berasal dari hadiah orang lain”, akhirnya dialah orang pertama yang yang wafat menyusul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah putrinya Sayyidatuna Fathimah Az Zahra. Demikian keadaaan yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, namun tidak sedikit dari para sahabat yang dilimpahi kenikmatan dan keluasan di dunia, seperti sayyidina Abdurrahamn bin ‘Auf RA, sayyidina Utsman bin Affan RA, dan banyak lagi para sahabat yang lainnya dan mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Setelah majelis ini kita akan membaca tahlil pendek atas wafatnya seorang wanita shalihah yang usianya mencapai 110 tahun, nama beliau Syarifah Khadijah bint Ali Al Atthas, beliau adalah bibi dari ibunda saya beliaulah yang mengasuhnya dan usia ibunda saya saat ini sudah 75 tahun. Beliau wafat dalam usia yang sangat lanjut namun tidak mengalami sakit-sakitan dan tidak pula beliau pikun, dan beliau adalah wanita yang sangat shalihah dan polos sehingga setiap kali ditawari harta dan kenikmatan dunia yang lainnya beliau selalu menolak, seringakali saya mengajaknya untuk tinggal di rumah saya saja, karena beliau hanya tinggal di rumah kontrakan yang luasnya kira-kira 5×6 m saja di daerah kebon nanas, yang mana rumah itu telah mencakup ruang tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, namun jika saya mengajak beliau untuk tinggal di rumah saya saja beliau menolak dan tidak mau, ada lagi yang menawarkan beliau untuk dibelikan rumah namun beliau juga menolaknya. Dan beliau memilih untuk tinggal sendirian, sejak beliau berusia 20 tahun setelah suaminya wafat beliau tidak menikah lagi hingga beliau wafat, beliau dikenal oleh para Habaib Shalihin, diantaranya Al Habib Abdurrahman As Saqqaf, almarhum Al Habib Baqir Al Atthas, Al Habib Umar bin Hud Al Atthas, dan lainnya yang kesemunya sudah mangkat, dan beliau baru wafat kemarin hari Minggu. Suatu waktu ketika saya silaturrahmi ke rumah beliau, beliau berkata : “pompa air di rumah lagi rusak jadi saya ambil air dengan ember ke rumah tetangga sambil pegangan di dinding dan tangan yang satunya membawa ember kecil untuk mengisi air di bak”, ketika ditawari rumah yang besar dia menolak dan berkata kalau tinggal di rumah yang besar dia akan kerepotan jika pergi ke kamar mandi dan jauh dari tempat tidurnya, hal seperti ini di masa sekarang sungguh sangat mulia. Suatu hari di saat saya datang ke rumahnya saya medapatainya sedang meremas-remas parutan kelapa di satu wadah plastik, setelah saya tanyakan : “ sedang apa?”, beliau menjawab : “saya lagi membuat minyak rambut, karena untuk minyak rambut saya buat sendiri ngga mau beli di luar “, oleh karena itu meskipun beliau telah berumur 110 th rambut beliau masih tetap bagus. Maksud dari ucapan saya semua bukan berarti kita tidak boleh kaya, sungguh tidak demikian karena Allah melihat jiwa kita akan apa yang kita niatkan dalam kehidupan yang sementara ini, jika kita ingin hidup mudah di dunia supaya mudah pula ketika di barzakh maka hal itu sangatlah baik, maka semua aktivitas dari pekerjaan, sekolah dan rumah tangga jalanilah dengan sebaik-baiknya dengan niat yang luhur karena ada Yang Maha Mengatur masa depanmu, masa depanmu adalah milik-Nya, masa depanmu diatur oleh-Nya, dan tidak akan pernah lepas dari pengaturan-Nya, baik itu masa depan di dunia maupun masa depan di akhirah .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Yang terakhir saya sampaikan Alhamdulillah bahwa Halaqah Rasul yang sudah dimulai dari malam Selasa kemarin dan hingga malam ini sudah ada lebih dari 200 halaqah yang terdaftar, yang lain masih belum mendaftar, jadi yang punya kesempatan jangan malu-malu untuk mendaftar, meskipun belum lancar membaca Al qur’an maka tidak apa-apa, ajak 2 atau 3 temanmu yang sudah lancar membaca Al Qur’an meskipun hanya satu ayat dalam setiap harinya. Kita berusaha untuk menjadi penjaga Al qur’an jangan sampai Al qur’an dirusak yang akhirnya banyak fitnah yang muncul, diantaranya banyak orang yang tidak mengenal nabi, ada yang mengaku nabi, ada yang mengaku tuhan, ada yang mengaku malaikat dan lainnya. Dan kita sebagai orang muslim semestinya bacaan Al qur’an kita lebih lancar daripada membaca Koran. Ingatlah berita-berita Allah itu abadi dan pasti, berbeda dengan media yang mungkin saja terdapat kebohongan atau kesalahan. Al qur’an kita dibaca dengan mengerti makna atau tidak mengerti makna tetaplah dibaca. Dan semoga malam Selasa yang akan datang laporan yang masuk akan mencapai lebih dari 2000, sehingga setiap malam Selasa kita bisa khataman, dan generasi Al Qur’an menjadi makmur. Dan waktu membacanya kapan saja, pagi, siang, sore atau malam, namun diusahakan jumlah dalam setiap halaqah tidak lebih dari 5 orang, karena dikhawatirkan jika kebanyakan anggota masing-masing akan membaca sendiri. Maka satu yang membaca yang lain mendengarkan, jika demikian maka dia menjadi pengajar, pembaca, dan pendengar dalam satu waktu, karena jika temannya membaca jika ada kesalahan kemudian ia membetulakn bacaannya maka ia adalah sebagi pengajar, dan di waktu yang sama dia pun sebagai pembaca dan pendengar bacaan Al Qur’an, demikian instruksi dari guru mulia kita. Selanjutnya majelis akbar kita malam Minggu yang akan datang di Masjid Amaliyah Ciawi ujung tol Jagorawi, insyaallah acara ini sukses, amin. Dan yang berangkat konvoi silahkan konvoi dan yang belum punya helm maka belilah helm karena perjalanan jauh bahaya jika tidak menggunakan helm. Alhamdulillah kemarin saya sudah berjumpa dengan KH. Ma’ruf Amin insyaallah kita juga akan mengadakan majelis di Banten dan Cianjur bekerjasama dengan Kapolda setempat. Dan yang tidak bisa hadir di malam Minggu karena ada kesibukan maka di malam Senin kita ada acara di walikota Jakarta Pusat, Alhamdulillah setiap malam Senin acara kita di 5 walikota di Jakarta, dan untuk wilayah luar Jakarta kita akan terus mengadakan acara secara estafet, agar semakin tercipta masyarakat yang rukun dan damai, karena masyarakat yang seperti itulah yang akan dilimpahi kemakmuran oleh Allah subhanahu wata’la.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Rahasia kemakmuran itu telah disiapkan di tangan Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam :

 أُتِيْتُ بِمَفَاتِيْحِ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِيْ يَدِيْ

Aku diberi seluruh kunci-kunci perbendaharaan bumi hingga ditaruhkan ditanganku”.

Maksudnya segala bentuk pertanian kah, perternakan dan lain sebagainya yang sifatnya berhubungan dengan bumi, dengan mengandalkan hujan atau cuaca, hewan dan tumbuhan, kesemua itu juga telah Allah berikan kepada Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Abu Hurairah berkata : “Setelah Rasulullah wafat, kalian lah yang akan mendapatkannya”, warisan dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah berupa harta tetapi berupa kunci-kunci kesuksesan bumi. Maka ambillah kunci kesuksesan bumi itu, yang dengan itu kita akan terbawa kepada kesuksesan dunia dan akhirah. Oleh sebab itu, perbaikilah kehidupan kita, Al-Qur’an jangan dilupakan, dan teruslah berdzikir dan tetaplah semangat karena kita tak tau kapan usia kita akan berakhir.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Kita bermunajat bersama memanggil nama Allah, semoga Allah memperbaiki keadaan kita untuk semakin indah dan mulia, semakin tenang, semakin suci dan sejuk, dan semakin diberi kemudahan dan dijauhkan dari kesulitan dan disingkirkan dari musibah, dan Engkau Maha Mampu menggantikan musibah itu dengan rahmah…

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا …

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله…يَا الله… ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم …لاَإلهَ إلَّاالله…لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ…لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ…لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ…مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.

Oleh Al Habib Munzir Al Musawa - Majelis Rasulullah SAW


Download Qasidah Majelis Rasulullah SAW:

1. Majelis Rasulullah SAW - Assalamu Alaik
2. Majelis Rasulullah SAW - Marhaban Ya Syahru Ramadhan
3. Majelis Rasulullah SAW - Maulaya sholli
4. Majelis Rasulullah SAW - Mushohabatu Rijal
5. Majelis Rasulullah SAW - Shalawat Badr
6. Majelis Rasulullah SAW - Waqtus Sahar
7. Majelis Rasulullah SAW - Ya Allah Biha
8. Majelis Rasulullah SAW - Ya Rasulallah Salamun Alaik
9. Majelis Rasulullah SAW - Yaa Dzakirin

Baca juga:
Bershalawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Kalimat “Sayyidina” atau “Maulana” Untuk Memanggil Nabi Muhammad ﷺ
Previous
Next Post »