Pandangan Yang Menggelapkan Hati

"Kenapa kamu melihat diri kamu lebih baik dari orang lain..?! coba pikirkan.."

Berjaga-jagalah wahai orang yang hendak menuju kepada Allah. Janganlah kamu melihat orang yang berdosa atau orang yang bermaksiat dengan pandangan kehinaan. Itu adalah suatu keadaan yang sangat bahaya. Pandangan seperti inilah yang dilarang. Ia menzhalimi hati disebabkan dan menyebabkan hati menjadi gelap.

Seorang dari bani israil melihat orang yang beribadah kepada Allah selama 500 tahun, seorang dari bani israil juga melihat orang yang fasik yang tidak pernah taat langsung kepada Allah. Seorang ini datang dari satu arah dan seorang yang lain pula datang dari satu arah. Ketika di mana kedua-dua dari mereka ini melihat sesama mereka, berpalinglah kedua dua mereka dari yang lain, tetapi atas sebab apa?

Ahli ibadah ini berpaling atas sebab keangkuhannya terhadap orang yang bermaksiat itu. Ia menyangka Allah tidak mengampuninya selama-lamanya. Dia melihat dirinya lebih bagus atas sebab ibadahnya. Makna ibadah yang sebenarnya adalah ibadah yang akan menambahkan kita kerendahan diri dan senantiasa merasa kekurangan. Ahli ibadah ini berbangga dengan amalan ibadahnya.

Orang yang bermaksiat itu pula berpaling dari ahli ibadah, tetapi atas sebab apa? Karena dia malu terhadap Allah Ta’ala, ketika mana dia berpaling dari ahli ibadah itu dia berkata “Astaghfirullahal’azhim siapalah aku ini, berjumpa dengan seorang yang baik lagi beribadah sedangkan aku ini orang yang fasik”.

Adalah orang ahli ibadah ini dari golongan bani israil, ia mendapat kemuliaan karena ibadah yang bagus yang dia lakukan. Bahwasanya awan menaunginya apabila dia berjalan, Apabila datang mentari di waktu pagi, datang awan menaunginya. Maka ketika dia bertemu dengan orang fasik tadi, kemudian dia berpaling dari si fasik itu karena takabbur. Apa yang difokuskan di sini.., adalah tentang pandangan, pandangan pada si fasik itu dengan pandangan kesombongan. Dan sebaliknya, berpalingnya si fasik itu karena malu. Ketika mereka berpisah, awan yang berada di atas orang shaleh tadi terus meninggalkannya dan mengikuti si fasik lalu menaunginya selepas itu. Apa sebabnya..? Karena dia memandang dengan pandangan kehinaan.

Tidak dibenarkan bagi kamu menghina seseorang. Hinalah maksiat tapi jangan kamu menghina si pelaku maksiat. Hinalah kekufuran tapi jangan kamu menghina si kafir, karena hakikat yang telah dihinakan pada kafir itu adalah hakikat kekufuran. Apakah hakikat kekufuran itu? Yang mati dalam kekufuran. Tapi selagi mana dia masih hidup, ia takkan dihinakan. Sesungguhnya kamu tak tahu keadaan dan bagaimana dia akan mati, kamu langsung tidak dibenarkan menghina seorang pun daripada makhluk Allah.

Bentuk pandangan ada 3 jenis yang dapat menzhalimi hati ini:

1. Melihat kepada suatu aurat, yaitu apa yang diinginkan oleh nafsu.
2. Melihat dunia dengan pandangan kebesaran.
3. Melihat makhluk Allah dengan pandangan penghinaan.

Kita berlindung dari 3 perkara ini dengan pandangan yang akan mencurahkan cahaya pada hati ini, apa itu? pandangan yang mencurahkan cahaya pada hati ini adalah pandangan yang telah dibenarkan Allah Ta’ala untuk melihatnya dengan pandangan tafakur:

1. Pandangan kepada ibu bapak, kepada ulama, kepada kawan-kawan dengan pandangan kasih sayang
2. Pandangan kepada pelaku maksiat dengan pandangan belas kasihan.
3. Pandangan kepada orang yang ta’at dengan pandangan penuh kemuliaan.

Inilah dia bagian dalam pandangan, pandangan yang sebegini memberikan cahaya dalam hati.

Ya Allah,, hidupkan lah mata dan hati kami dengan kehidupan Rasulullah S.a.w.
Ya Allah,, hidupakn roh roh kami dengan kehidupan roh kekasihMu.
Ya Allah,, hidupkan kepribadian kami dengan hidupnya kepribadian kekasihMu.
Ya Allah,, hidupkan akal akal kami dengan kehidupan akal kekasihMu.
Ya Allah,, hidupkan jasad kami dengan adab, sunnah dan hokum” kekasihMu.
Ya Allah,, hidupkan seluruh diri kami dengan kehidupan seluruh diri kekasihMu.
Ya Allah,, bantulah kami untuk mengingat Mu, mensyukuri nikmat Mu,
serta beribadah kepada Mu dengan sebaik baiknya.,
Ya Allah,, ampunkanlah kami pada apa yang telah lalu.
Peliharalah kami untuk apa yang masih ada ini.
Ya Allah letakkan kami pada jalan mereka yang Kau cintai,
hidupkan kami dengan kehidupan mereka itu., matikan kami dengan kematian mereka,,
Himpunlah kami pada hari kiamat bersama Pemimpin orang-orang yang Kau kasihi
Ya Allah,, hidupkan kami dengan mencintainya (S.a.w)
Ya Allah,, hidupakan kecintaannya (S.a.w) dalam hati kami.
Ya Allah,, hidupkan cahayanya (S.a.w) dalam bathin kami
Ya Allah,, janganlah Engkau lepaskan dari hati kami cahaya ikatan dengan Sayyidina Muhammad S.a.w.

~ Al Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri ~

sumber: http://pecintahabibana.wordpress.com/

Baca juga:
Aku Lebih Baik dari Dia?
- Surga
Previous
Next Post »