Imam Nawawi Rahimahullahu Anhu berkata dalam kitabnya, bahwa ilmu tasawuf berpijak pada 5 pondasi:
1. Taqwa kepada Allah S.w.t baik dalam keadaan sepi maupun ramai.
Merealisasikannya dengan wara’ (kehati-hatian) dan istiqamah.
2. Mengikuti Sunnah Rasul (ittiba' sunnah) baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Merealisasikannya dengan menjaga kehormatan dan berakhlak yang mulia.
3. Berpaling dari makhluk.
Merealisasikannya dengan bersabar dan tawakal (berpasrah diri kepada Allah).
4. Ridha dengan sesuatu yang telah Allah bagikan baik sedikit maupun banyak.
Merealisasikannya dengan qana’ah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah S.w.t.
5. Kembali kepada Allah S.w.t baik dalam keadaan lapang maupun dalam kesempitan.
Merealisasikannya dengan memperbanyak syukur ketika senang dan berdoa ketika susah.
Inti dari 5 pondasi tersebut adalah:
1. Semangat yang tinggi.
Barang siapa semangatnya tinggi, maka derajatnya semakin tinggi.
2. Menjaga kehormatan.
Barang siapa menjaga kehormatan Allah, maka Allah akan menjaga kehormatannya.
3. Pengabdian yang tulus kepada Allah S.w.t.
Barang siapa yang tulus dalam pengabdian, maka berhak mendapatkan kemuliaan dari sisi Allah.
4. Tekad yang kuat.
Barang siapa kuat tekadnya, maka akan selalu mendapatkan hidayah.
5. Mengagungkan nikmat.
Barang siapa mengagungkan nikmat Allah, maka dia telah mensyukurinya. Barang siapa mensyukurinya, maka dia berhak mendapatkan tambahan nikmat dari Allah.
5 asas dalam mengobati penyakit hati:
1. Meringankan perut dengan sedikit makan dan minum.
2. Kembali kepada Allah Ta`ala jika ada sesuatu yang terjadi.
3. Lari (menghindari) dari perkara yang dikhawatirkan akan terjerumus ke dalamnya.
4. Melanggengkan istighfar dan shalawat kepada Rasulullah S.a.w sepanjang siang dan malam.
5. Bergaul dengan orang yang bisa menunjukkan kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala.
~ Al-Allamah Habib Zein Bin Sumaith ~
EmoticonEmoticon