Ketahuilah sang Murid menginginkan dan mencari Syaikh yang sejati untuk menuntut ilmu padanya.
Tidak boleh mengambil sembarang orang yang dapat diakui sebagai Syaikh, yang boleh memimpin Murid-murid ke jalan Allah Ta'ala, dan menjadi Syaikhnya sehingga ia harus menyelidiki lebih dahulu, dan ia kenal benar-benar keahlian Syaikh tersebut dan hatinya menerima orang itu sebagai Syaikhnya.
Tidak boleh mengambil sembarang orang yang dapat diakui sebagai Syaikh, yang boleh memimpin Murid-murid ke jalan Allah Ta'ala, dan menjadi Syaikhnya sehingga ia harus menyelidiki lebih dahulu, dan ia kenal benar-benar keahlian Syaikh tersebut dan hatinya menerima orang itu sebagai Syaikhnya.
Demikian sebaliknya seorang Syaikh tidak boleh menerima sembarang Murid yang datang padanya minta dituntun ke jalan Allah, sebelum ia menguji kesungguhan si murid untuk menunjukkan keinginannya yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan seorang pemimpin yang akan menunjukkan ke jalan Tuhannya.
Syarat-syarat ini harus berlaku bagi murid-murid yang akan menuntut ilmu kepada Syaikh Tahkun (Syaikh yang dalam tangannya terserah segala putusan).
Syarat-syarat ini harus berlaku bagi murid-murid yang akan menuntut ilmu kepada Syaikh Tahkun (Syaikh yang dalam tangannya terserah segala putusan).
Murid yang menuntut ilmu pada Syaikh Tahkun ini harus menganggap dirinya seperti mayat yang sedang dibersihkan oleh tangan-tangan yang memandikannya, atau laksana seorang bayi yang berada dalam pemeliharaan ibunya, syarat-syarat serupa ini tidak berlaku pada Syaikh Tabarruh (Syaikh yang biasa dimohon keberkatan daripadanya). Apabila seorang murid bermaksud untuk mendapatkan keberkatan seorang Syaikh, bukan tahkimnya maka diperbolehkan menemui sebanyak mungkin Syaikh dan menziarahi mereka adalah lebih baik dan utama untuk memperoleh keberkatan itu. Apabila murid belum mendapatkan Syaikh, dengan tekun dan rajin menunjukkan harapan dan keperluannya kepada Allah S.w.t, dengan kebenaran yang sempurna agar Dia menunjukkan kepada seorang murid pemimpin yang boleh memimpinnya kejalan Allah S.w.t. Jika ia bersungguh akan keinginannya, pasti Allah akan mengabulkan permohonannya. Sebagaimana Allah akan mengabulkan permohonan orang-orang yang terdesak (dipaksa oleh keadaan) niscaya Allah akan memimpin dan mendorong pada salah seorang di antara hamba-hamba-Nya.
Setengah murid menyangka dirinya tiada mempunyai Syaikh dan sepanjang masa ia berusaha mencari Syaikh padahal Tuhan telah mentakdirkan seorang Syaikh untuknya. Sedang ia tidak pernah melihat Syaikh tersebut. Syaikh tersebut memelihara murid-murid dengan pandangan bathinnya, dan menjaga dengan penuh perhatian sedang si murid tidak merasakan semua sama sekali. Jika murid yang mengatakan tidak ada Syaikh pada jamannya sebenarnya ia keliru. Atau mungkin Syaikh itu tidak benar. Dan pada hakekatnya Syaikh-syaikh agung memang banyak sekali, Maha Suci Allah yang telah menunjukkan bukti kepada para Auliya'-Nya. Seperti Dia menjadikan bukti untuk mengenal Dzat-Nya dan Dia akan menunjukkan seorang murid pada Auliya'-Nya melainkan yang disukai dan menyampaikan kepada Dzat-Nya sendiri.
Ketahuilah bahwa Syaikh yang Kamil ialah seorang Syaikh yang selalu memberi faedah pada muridnya, dengan penuh kesungguhan dalam perbuatannya dan perkataannya.
Dia memelihara muridnya sewaktu berada dihadapannya, dan juga di masa murid berada jauh daripadanya. Sekiranya sang murid jauh dari tempat Syaikh berada, maka Sang Syaikh akan memelihara muridnya dengan getaran-getaran kalbunya dalam hal apa saja yang dikerjakan si murid maupun yang ditinggalkannya.
Adapun perkara yang sangat membahayakan sang Murid, apabila hati si Syaikh berubah, dan tidak memandang padanya. Dalam hal ini bila dikumpulkan seluruh Syaikh-syaikh yang lain dari timur sampai ke barat, untuk mengubah hati Syaikh kepada muridnya, niscaya akan sia-sia dan tidak akan berhasil, kecuali sang Murid sendiri harus berusaha untuk mengubah hati Syaikhnya dengan meminta maaf.
Adalah Imam Nawawi R.a, jika beliau pergi keluar untuk belajar dari pelajaran gurunya, beliau bersedekah di perjalanan dengan sesuatu yang ringan (tidak memberatkan), dan mengatakan: "Yaa Allah, tutuplah dari pandanganku aib guruku sehingga mataku tidak jatuh pada kekurangannya".
"Al Minhajus Sawiy"
"Lawaqihul anwaril qudshiyah"
Akhlaq semacam ini sudah mulai menghilang di tengah kita, sehingga keberkahan indahnya ilmu tidak kita dapatkan. Milikilah.. jika engkau seorang salik dan murid sejati.
Wallahu A'lam. Wassalam
كان الإمام النووي رضي الله عنه إذا خرج للدرس ليقرأ على شيخه يتصدق عنه في في الطريق بما تيسر ، و يقول : اللهم استر عني عيب معلمي حتى لا تقع عيني له على نقيصة.
" المنهج السوي "
" لواقح الأنوار القدسية "
Adalah Imam Nawawi R.a, jika beliau pergi keluar untuk belajar dari pelajaran gurunya, beliau bersedekah di perjalanan dengan sesuatu yang ringan (tidak memberatkan), dan mengatakan: "Yaa Allah, tutuplah dari pandanganku aib guruku sehingga mataku tidak jatuh pada kekurangannya".
"Al Minhajus Sawiy"
"Lawaqihul anwaril qudshiyah"
Akhlaq semacam ini sudah mulai menghilang di tengah kita, sehingga keberkahan indahnya ilmu tidak kita dapatkan. Milikilah.. jika engkau seorang salik dan murid sejati.
Wallahu A'lam. Wassalam
EmoticonEmoticon