"Dengan semua karunia yang tiada terhingga yang diberikan kepada kita, hendaknya kita senantiasa berusaha menjadi hamba yang lebih shaleh, lebih berbakti, bersyukur, dan berguna bagi agama dan manusia"
Kalau kita mau jujur mengakui, jarang sekali dalam hidup ini kita menyempatkan diri untuk bertafakur tentang karunia yang dilimpahkan Allah kepada kita. Padahal, demikian banyak ayat dalam al-Qur’an yang mengajak kita untuk berfikir dan merenung. Perhatikan betapa banyak kata tatafakkarun atau ta’qilun digunakan dalam kitab suci. Semua itu merupakan isyarat agar manusia senantiasa menggunakan akalnya untuk berfikir, termasuk berfikir dan merenungkan limpahan karunia yang diberikan kepadanya.
Kalau kita mau jujur mengakui, jarang sekali dalam hidup ini kita menyempatkan diri untuk bertafakur tentang karunia yang dilimpahkan Allah kepada kita. Padahal, demikian banyak ayat dalam al-Qur’an yang mengajak kita untuk berfikir dan merenung. Perhatikan betapa banyak kata tatafakkarun atau ta’qilun digunakan dalam kitab suci. Semua itu merupakan isyarat agar manusia senantiasa menggunakan akalnya untuk berfikir, termasuk berfikir dan merenungkan limpahan karunia yang diberikan kepadanya.
Cobalah sesaat mengamati beberapa bagian tubuh yang demikian sempurna diciptakan Allah untuk kepentingan manusia. Dengan sepasang matanya manusia dapat melihat segala sesuatu yang bernama indah dalam hidupnya. Gunung-gunung yang menjulang tinggi, lautan yang biru, rumah dan perhiasan yang kemilau, wajah yang cantik atau tampan, semuanya dapat dinamakan indah hanya kalau kita mempunyai kemampuan melihatnya. Semua yang indah dan gemerlap itu tak akan ada maknanya apa-apa lagi begitu kemampuan melihat kita hilang. Yang hitam atau putih akan tampak sama saja. Yang bernilai mahal atau sebaliknya tak akan lagi ada bedanya. Dunia akan selalu terkesan gelap-gulita. Siang dan malam tak lagi punya arti apa-apa!
Sepasang telinga yang diberikan Allah kepada kita sungguh tak terhingga nilai dan harkatnya. Dengan telinga kita mendengar suara azan dan bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an. Dengan telinga kita mendengar alunan musik yang merdu. Dengan telinga pula kita mendengar tangisan bayi atau bisikan angin. Apalah arti semua itu manakala telinga kita sudah tak mampu lagi menangkap isyarat yang diberikannya. Semua cuma akan terkesan sunyi dan sepi. Tak ada lagi beda antara kicau burung dan gemercik air mengalir!
Hidung kita diciptakan Allah dengan tingkat kesempurnaan yang amat tinggi. Melalui hidung manusia menghirup oksigen yang sangat fital bagi kehidupan. Melalui sistem respiratori atau pernafasan yang begitu unik, oksigen yang kita hirup masuk ke dalam paru-paru. Jantung kemudian memompakan darah menuju paru-paru sehingga darah akan termuati dengan oksigen. Darah yang sudah mengandung oksigen ini kemudian kembali lagi ke jantung kita dan oleh jantung dialirkan ke seluruh tubuh termasuk otak kita.
Allah melengkapi indra manusia dengan lidah, gigi dan perangkat lainnya di dalam mulut. Dengan lidah kita membedakan rasa manis, pahit, asam dan sebagainya. Lidah kita yang penuh dengan syaraf perasa bekerja dengan demikian sempurnanya sehingga kita bisa menikmati berbagai makanan dan minuman sebagai rizki yang diberikan Allah kepada kita. Cobalah kita ingat, sedikit saja terjadi gangguan pada organ-organ di mulut kita ini, berbicara, makan dan minum akan sangat terganggu.
Seperti difirmankan Allah S.w.t dalam surat At-Tiin, sungguh Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sangat sempurna. Manusia dilengkapi dengan alat perasa di tubuhnya. Dengan indra yang satu ini, ia dapat merasakan panas, dingin, ngilu dan aneka sensasi lainnya. Alat perasa ini yang memungkinkan kita cepat menarik tangan atau bagian tubuh kita yang lain ketika tersentuh sesuatu yang tidak kita kehendaki. Bayangkan seandainya manusia tidak dilengkapi dengan indra yang satu ini! Sekujur bagian tubuhnya mungkin akan terkesan hanya bagai seonggok daging mati!
Kembali kepada sepasang mata yang diciptakan Allah, cobalah kita amati betapa sempurnanya ciptaan ini. Dengan penglihatan lewat sepasang mata ini kita dapat menangkap bayangan bermacam benda yang ada. Struktur mata juga dirangkai demikian rupa dalam tujuh layers atau lapisan, dimana setiap lapisan mempunyai sifat dan bentuk tertentu. Kemampuan melihat kita akan hilang apabila satu saja dari lapisan ini tidak berfungsi. Perhatikan pula bentuk kelopak mata yang seolah berpagar, dan kedipannya yang begitu cepat. Kemampuan berkedip ini tidak diciptakan begitu saja, namun dirancang agar mata terlindung dari benda luar yang berbahaya seperti debu dan lainnya. Kelopak mata berperan seperti pintu yang bisa dibuka dan ditutup kapan saja diperlukan. Di samping berperan sebagai pelindung, kelopak mata juga diciptakan untuk memperindah mata dan wajah kita. Oleh sebab itu ia dibuat demikian rupa, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
Sekarang mari kita amati air mata dengan zat asin yang terkandung di dalamnya. Air mata juga berfungsi menyapu benda asing yang masuk ke dalam mata kita. Allah juga membuat kedua sudut mata kita sedikit lebih rendah dari bagian tengahnya agar dengan begitu benda luar yang masuk ke dalamnya dapat dipinggirkan ke salah satu sisinya. Mata kita juga dilengkapi dengan sepasang alis dan bulu mata. Selain untuk mempercantik, keduanya juga bermanfaat sebagai tirai pelindung.
Untuk menutup mulut kita, Allah melengkapi organ mulut ini dengan dua belah bibir yang berperan seolah pintu yang bisa dibuka dan ditutup kapan saja. Mulut juga dibuat agar gigi dan gusi kita terlindungi. Bibir dan mulut manusia menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari estetika dan keindahan. Bayangkan betapa anehnya rupa manusia tanpa mulut dan bibir! Mulut, gigi, dan semua perangkat di dalam mulut sangat berperan dalam menentukan aktivitas bicara dan mengungkapkan suara hati. Gigi-gigi di mulut kita punya arti yang sangat besar di dalam mencerna makanan dan berbicara. Gigi-gigi ini sengaja dibuat banyak jumlahnya dan tidak merupakan kesatuan tulang, sehingga apabila sebagian rusak, sebagian lainnya masih bisa melakukan fungsinya. Sungguh ciptaan yang luar-biasa!
Di bagian dalam mulut juga diciptakan air liur yang hanya keluar saat dibutuhkan. Liur berfungsi membantu mengunyah makanan sehingga mudah ditelan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Perhatikan bagaimana air liur ini menghilang ketika makanan sudah habis. Setelah itu, yang tersisa cuma air liur yang sekedar membasahi anak lidah kerongkongan untuk keperluan bicara, dan agar kita tidak mengalami dehidrasi di tempat itu.
Allah juga melengkapi kita dengan alat pendengaran sepasang telinga dan melengkapinya dengan kelenjar minyak pahit di dalamnya. Ini ditujukan untuk menjaga alat pendengaran dari aneka macam bahaya, termasuk serangga kecil yang akan mati jika memasuki telinga kita. Perhatikan daun telinga yang dibuat sedemikian rupa guna menangkap suara dan mengirimkannya ke lubang telinga. Bagian dalam telinga manusia dibuat berlekuk. Dengan ini maka suara dapat ditangkap dengan mudah. Telinga kita dapat menangkap gelombang suara dan menimbulkan gema di dalamnya. Ini diperlukan agar ketika kita tidur, kita masih dapat dibangunkan. Melalui udara yang dihirupnya, manusia dapat mencium berbagai aroma.
Hidung kita dibuat menonjol di tengah-tengah wajah dengan bentuk yang indah dan dilengkapi dengan dua lubang yang terbuka. Dengan indra yang satu ini, kita dapat membedakan bermacam aroma dan aneka makanan dan minuman. Aroma wangi dan harum menjadi aroma yang digemari dan demikian pula sebaliknya. Berbagai kenikmatan dan kelezatan hidangan akan dapat ditangkap lewat indra penciuman. Hidung juga berfungsi sebagai penyejuk suhu panas di dalam tubuh.
Allah menciptakan pangkal tenggorokan sebagai tempat keluarnya suara. Perhatikan bagaimana lidah kita bisa bergerak dan memutar. Suara kita bisa dikontrol melalui jalur pita suara yang berbeda-beda sesuai dengan perbedaan bunyi yang keluar. Dengan cara ini maka bunyi bisa dikeluarkan sesuai keperluannya. Pangkal tenggorokan manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang tidak sama satu dengan yang lain. Ada yang sempit, luas, dan lunak. Ada yang panjang dan ada pula yang pendek. Dengan demikian maka tak ada suara orang yang sama persis.
Betapa uniknya! Dari sekian miliar manusia di dunia, masing-masing mempunyai suara yang berbeda! Sekarang mari kita lihat tangan dengan jari-jarinya yang mengagumkan itu. Tangan diciptakan untuk memungut segala sesuatu yang kita perlukan , dan menangkis datangnya ancaman. Amati dengan seksama jari-jari tangan kita! Ruas jari-jari yang demikian rupa dibuat berbeda bukannya tanpa alasan. Keempat jari dibuat searah, sementara jempol diciptakan menghadap ke arah lain. Dengan posisi seperti ini, kita bisa menggenggam dan memberikan sesuatu dengan tepat. Satu saja dari jari-jari ini kehilangan fungsinya, maka pekerjaan tangan kita akan sangat terganggu. Dengan kedua kakinya manusia dapat berjalan dan melangkah dengan sempurna. Telapak kaki kita juga dilengkapi dengan jari-jari yang selain sebagai penyelaras, jari-jari ini juga berfungsi sebagai penguat ketika kita berjalan. Satu saja dari jari-jari kita ini kehilangan perannya, maka pasti berjalan kita menjadi tidak sempurna lagi.
Demikian sempurna dan persisnya semua ciptaan ini sehingga tak akan ada yang mampu menyaingi ciptaan seperti ini. Untuk keperluan bergerak, diciptakan Allah persendian yang menyambung struktur tulang. Persendian ini kemudian disambung dan diikat satu dengan yang lain yang terdapat pada salah satu ujung tulang dan diletakkan di ujung yang lain seperti pembalut. Agar pergerakan kita mudah, Allah pun menciptakan salah satu ujung ini menonjol sementara yang lain melekuk. Perhatikan hebatnya gangguan gerak yang terjadi manakala terjadi masalah di sendi atau tulang-tulang ini.
Kepala yang di dalamnya terdapat otak sebagai pusat syaraf manusia diciptakan sedemikian cermatnya. Kepala manusia terdiri dari 55 tulang dengan bentuk yang berbeda-beda. Tulang-tulang ini dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk batok kepala yang kuat. Enam dari tulang-tulang ini terdapat pada tengkorak kepala, sementara dua puluh empat pada rahang bagian atas, dan dua tulang pada rahang bagian bawah. Selebihnya, terdapat pada gigi kita. Allah menciptakan tengkuk leher sebagai pusat kepala. Bagian ini terdiri dari tujuh tulang belakang yang berongga dan berbentuk bulat. Apa yang dapat saya tulis di atas hanyalah sebagian kecil dari ciptaan Allah bernama manusia yang begitu sempurnanya.
Tubuh kita dengan semua organ yang dimilikinya bekerja dengan aneka sistem yang sangat jitu. Sistem-sistem ini bekerja dengan seksama siang dan malam tanpa lelah. Paru-paru, jantung, ginjal, hati dan semua organ yang lain menjalankan fungsinya masingmasing dengan cermat dan tepat. Allah menciptakan otak manusia dengan berjuta sel di dalamnya yang berkemampuan luar biasa mengatur setiap organ yang ada di tubuh kita. Penderitaan berupa penyakit yang dialami seseorang hendaknya senantiasa menjadi perhatian dan sekaligus peringatan bagi kita akan besarnya arti dan makna karunia yang dilimpahkan Allah kepada kita. Sedikit saja terjadi penyumbatan di otak kita, akan membuat kita tak lagi mampu berjalan, bercakap, melirik atau menggerakkan tubuh kita yang lain. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air sperma (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air sperma itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Selagi semua anugerah dan karunia tiada terhingga ini kita miliki, maka hendaknya kita senantiasa berusaha menjadi insan yang lebih saleh, lebih berbakti, serta lebih berguna bagi agama dan manusia. Angan-angan meraih semua itu ketika tubuh sudah tidak berdaya tak lagi banyak gunanya!.
~ Drs. Husein Shahab ~
EmoticonEmoticon