Terjemah Tafsir Al Qur’an al ’Adzhim - Ibnu Katsir

"Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhim menjadi kitab tafsir terbesar dan tershahih hingga saat ini, di samping kitab tafsir Muhammad bin Jarir ath-Thabari"

Tafsir Al Qur'an al 'Adzhim atau Tafsir Ibnu Katsir karya seorang ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Imam Ibnu Katsir.

Kitab ini merupakan kitab tafsir yang terkenal, setelah tafsir Ibnu Jarir. Dalam karyanya ini, Ibnu Kasir menitikberatkan kepada riwayat yang bersumber ahli tafsir ulama salaf. Pada mulanya kitab Ibnu Katsir ini terbitkan bersama menjadi satu dengan kitab Ma'alimut Tafsir karya tulis Al-Bagawi, namun pada akhirnya diterbitkan secara terpisah.

Sekilas Tentang Penulis

Nama lengkap beliau adalah Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir al-Bashri al-Dimasyqi al-Syafi’i (w 774 H), ulama fiqih madzhab Syafi'i. Ibnu Katsir dilahirkan pada tahun 701 H di sebuah desa yang menjadi bagian dari kota Bashra di negeri Syam. Pada tahun 706 H, beliau pindah dan menetap di kota Damaskus. Beliau wafat pada bulan Sya'ban tahun 774 H dan dimakamkan di pemakaman as-Sufiah, Damaskus.

Guru-guru beliau yaitu Syaikh Burhan ad-Din Ibrahim Abdu ar-Rahman al-Fazzari (w. 729 H) terkenal dengan ibnu al-Farkah, tentang fikih Syafi’i. lalu belajar ilmu ushul al-Fikih Ibnu Hajib kepada syaikh Kamal ad-Din bin Qodi Syuhbah. Lalu ia berguru kepada; Isa bin Muth’im, syeh Ahmad bin Abu Thalib al-Muammari (w. 730 H), Ibnu Asakir (w. 723 H), Ibn Syayrazi, Syaikh Syamsu ad-Din aż-żahabi (w. 748 H), Syaikh Abu Musa al-Qurafi, Abu al-Fatah ad-Dabusi, Syaikh Ishaq bin al-Amadi (w. 725 H), Syaikh Muhamad bin Zurad. Ia juga sempat ber-mulāzamah kepada Syaikh Jamal ad-Din Yusuf bin Zaki al-Mizi (w. 742 H).

Berkat kegigihan belajarnya, akhirnya beliau menjadi ahli tafsir ternama, ahli hadits, sejarawan serta ahli fiqih besar abad ke-8 H. Kitab beliau dalam bidang tafsir yaitu Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhim menjadi kitab tafsir terbesar dan tershahih hingga saat ini, di samping kitab tafsir Muhammad bin Jarir ath-Thabari.

Selain Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhim, beliau juga menulis kitab-kitab lain yang sangat berkualitas dan menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya, di antaranya adalah al-Bidayah Wa an-Nihayah yang berisi kisah para nabi dan umat-umat terdahulu, Jami’ Al Masanid yang berisi kumpulan hadits, Ikhtishar ‘Ulum al-Hadits tentang ilmu hadits, Risalah Fi al-Jihad tentang jihad dan masih banyak lagi yang lainnya.

Komentar Ulama Tentang Imam Ibnu Katsir

Ad-Daudi dalam kitab Tabaqalul Mufasirin megatakan bahwa Ibnu Katsir adalah seorang yang menjadi panutan para Ulama dan Ahli Huffaz di masanya serta menjadi nara sumber bagi oarang-orang yang menekuni bidang ilmu ma'ani dan alfaz. Ibnu Katsir pernah menjabat sebagai pemimpin majelis pengajian Ummu Saleh sepeninggal Az-Zahabi, dan sesudah kematian As-Subuki ia pun memimpin majelis pengajian Al-Asyafiyyah dalam waktu yang tidak lama, kemudian diambil alih oarang lain.

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya manusia masih dapat mengambil manfa’at yang sangat banyak dari karya-karyanya.

Download Terjemah Tafsir Ibnu Katsir (bahasa Indonesia):

* kitab tarjemah ini dikompilasi dari beberapa situs yang memuat tarjemahan kitab tafsir karya ulama syari'iyyah ini namun sumber primernya adalah situs shirathalmustaqim.wordoress dan kampungsunah.org